ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Persipura

Buntut Tragedi Kanjuruhan, Manajer Persipura Berharap Ada Sanksi Berat bagi Klub dan Suporter

Sanksi berat tersebut dikatakan Yan Mandenas agar ada efek jera bagi klub dan suporter dalam peristiwa kelam yang menewaskan 132 orang itu.

Penulis: Yohanes Musanus Palen | Editor: Paul Manahara Tambunan
Tribun-Papua.com/Raymond Latumahina
Manajer Persipura Jayapura, Yan Permenas Mandenas, ingin klub dan suporter yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan mendapat sanksj berat. 

Laporan wartawan Tribun-Papua.com, Raymond Latumahina

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Manajer Persipura Jayapura, Yan Permenas Mandenas, berharap ada sanksi berat bagi klub dan suporter yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan.

Sanksi berat tersebut dikatakan Yan Mandenas agar ada efek jera bagi klub dan suporter dalam peristiwa kelam yang menewaskan 132 orang itu.

Maka dari itu, Yan Mandenas ingin, klub dan suporter mendapat hukuman seberat-beratnya dan dikaji secara profesional.

Baca juga: Proses Transfer Boaz Solossa Belum Tuntas, Bos PSS Sleman Bilang Begini

"Ada efek jera dan pembelajaran juga untuk suporter lain di seluruh Indonesia tapi klub-klub lain juga," kata Yan Mandenas di Jakarta, Selasa (18/7/2022).

Selain itu, Yan Mandenas menyampaikan harapannya terkait dengan ditundanya seluruh kompetisi sepak bola Tanah Air.

Penundaan itu merupakan buntut dari tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022 lalu.

"Karena ini kompetisi yang selama ini berjalan sudah kondusif dan cukup baik, tapi kali ini memakan korban yang cukup signifikan," ungkapnya.

Oleh sebab itu, Yan Mandenas berharap agar Tragedi Kanjuruhan itu menjadi pelajaran bagi seluruh elemen sepak bola yang ada di Indonesia.

Pria yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI ini menyarankan agar pemerintah lebih objektif dalam menyelesaikan masalah Tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: GAS AIR MATA Jadi Penyebab 132 Korban Tewas di Tragedi Kanjuruhan

"Pihak yang salah yang mana, benar yang mana, harus benar-benar kita dudukan pada posisi dan porsi yang tepat," pungkasnya.

Perlu diketahui, hingga kini pemerintah belum memberikan izin kepada PSSI dan PT LIB untuk kenbali melanjutkan kompetisi.

Pemerintah ingin PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) terlebih dahulu sebelum memulai kembali kompetisi yang ditunda. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved