Persipura
Yan Mandenas: Tragedi Kanjuruhan Jadi Pelajaran bagi Seluruh Elemen Sepak Bola di Indonesia
Tragedi Kanjuruhan menjadi pelajaran bagi seluruh elemen sepak bola di Indonesia.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Tragedi Kanjuruhan menjadi cerita kelam bagi sepak bola Indonesia, bahkan dunia.
Diketahui, ratusan penonton meninggal dunia pascapertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Buntutnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI bersepakat mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara kompetisi, baik Liga 1 maupun Liga 2.
Tragedi Kanjuruhan menyita perhatian publik pencinta sepak bola di Tanah Air maupun di tingkat dunia.
Baca juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Manajer Persipura Berharap Ada Sanksi Berat bagi Klub dan Suporter
Tak terkecuali bagi Manajer Persipura, Yan Mandenas, yang berharap Tragedi Kanjuruhan menjadi pelajaran bagi seluruh elemen sepak bola di Indonesia.
Mandenas bahkan meminta pemerintah lebih objektif dalam menyelesaikan masalah Tragedi Kanjuruhan.
"Pihak yang salah yang mana, benar yang mana, harus benar-benar kita dudukan pada posisi dan porsi yang tepat," ujar Yan Mandenas, di Jakarta, Selasa (18/7/2022).
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Ada Sosok Petinggi Polri yang Diminta TGIPF Diperiksa!
Mandenas berharap ada sanksi berat bagi klub dan suporter yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan.
Sanksi berat tersebut dikatakan Yan Mandenas agar ada efek jera bagi klub dan suporter dalam peristiwa kelam yang menewaskan 132 orang itu.
Maka dari itu, Yan Mandenas ingin, klub dan suporter mendapat hukuman seberat-beratnya dan dikaji secara profesional.
"Ada efek jera dan pembelajaran juga untuk suporter lain di seluruh Indonesia tapi klub-klub lain juga," kata Yan Mandenas di Jakarta, Selasa (18/7/2022).
Baca juga: Perkembangan Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD Siap Menghadap Jokowi
Selain itu, Yan Mandenas menyampaikan harapannya terkait dengan ditundanya seluruh kompetisi sepak bola Tanah Air.
Penundaan itu merupakan buntut dari tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022 lalu.
"Karena ini kompetisi yang selama ini berjalan sudah kondusif dan cukup baik, tapi kali ini memakan korban yang cukup signifikan," ungkapnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/27092022_yan_mandenas.jpg)