ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Persipura

Yan Mandenas: Tragedi Kanjuruhan Jadi Pelajaran bagi Seluruh Elemen Sepak Bola di Indonesia

Tragedi Kanjuruhan menjadi pelajaran bagi seluruh elemen sepak bola di Indonesia.

Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Tribun-Papua.com/Raymond Latumahina
Manajer Persipura, Yan Mandenas buka suara soal Tragedi Kanjuruhan, yang mana proses investigasinya masih dilakukan hingga kini. Mandenas berharap Tragedi Kanjuruhan menjadi pelajaran bagi seluruh elemen sepak bola di Indonesia. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Tragedi Kanjuruhan menjadi cerita kelam bagi sepak bola Indonesia, bahkan dunia.

Diketahui, ratusan penonton meninggal dunia pascapertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Buntutnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI bersepakat mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara kompetisi, baik Liga 1 maupun Liga 2.

Tragedi Kanjuruhan menyita perhatian publik pencinta sepak bola di Tanah Air maupun di tingkat dunia.

Baca juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Manajer Persipura Berharap Ada Sanksi Berat bagi Klub dan Suporter

Tak terkecuali bagi Manajer Persipura, Yan Mandenas, yang berharap Tragedi Kanjuruhan menjadi pelajaran bagi seluruh elemen sepak bola di Indonesia.

Mandenas bahkan meminta pemerintah lebih objektif dalam menyelesaikan masalah Tragedi Kanjuruhan.

"Pihak yang salah yang mana, benar yang mana, harus benar-benar kita dudukan pada posisi dan porsi yang tepat," ujar Yan Mandenas, di Jakarta, Selasa (18/7/2022).

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Ada Sosok Petinggi Polri yang Diminta TGIPF Diperiksa!

Mandenas berharap ada sanksi berat bagi klub dan suporter yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan.

Sanksi berat tersebut dikatakan Yan Mandenas agar ada efek jera bagi klub dan suporter dalam peristiwa kelam yang menewaskan 132 orang itu.

Maka dari itu, Yan Mandenas ingin, klub dan suporter mendapat hukuman seberat-beratnya dan dikaji secara profesional.

"Ada efek jera dan pembelajaran juga untuk suporter lain di seluruh Indonesia tapi klub-klub lain juga," kata Yan Mandenas di Jakarta, Selasa (18/7/2022).

Baca juga: Perkembangan Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD Siap Menghadap Jokowi

Selain itu, Yan Mandenas menyampaikan harapannya terkait dengan ditundanya seluruh kompetisi sepak bola Tanah Air.

Penundaan itu merupakan buntut dari tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022 lalu.

"Karena ini kompetisi yang selama ini berjalan sudah kondusif dan cukup baik, tapi kali ini memakan korban yang cukup signifikan," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved