KSAL Laksamana Yudo Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, DPR akan Gelar Fit and Proper Test
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksmana TNI Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Kisah mengharukan Yudo saat dirinya rela tidur di masjid selama proses pendaftaran lantaran tidak memiliki kerabat di Surabaya.
"Kayak saya, rumah Madiun daftarnya pas itu di Surabaya. Akhirnya saya ngeluarin duit buat naik bus pulang pergi untuk makan," kata Yudo.
"Terus saya waktu itu tidur di masjid karena kan memang nggak ada saudara. Mungkin ya seperti itu," imbuhnya.
Akhirnya, perjuangannya pun membuahkan hasil dengan masuk AAL dan lulus di tahun 1988.
Bahkan, Yudo menjadi salah satu prajurit terbaik TNI AL.
"Kayak saya, katanya saya anaknya petani mleni, nggak bisa masuk Angkatan Laut. Kalau saya bayar mungkin bapak ibu saya sudah jual sawah habis itu," celetuknya.
Baca juga: Soal Jatah Calon Pengganti Panglima TNI, KSAL Laksamana Yudo Margono: Mbok Sabar
Bapak Infrastruktur TNI AL
Pada saat menjadi KSAL, Yudo memikirkan agar kesatuannya mencetak prajurit yang tangguh dan profesional.
Hal itu membuatnya memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia atau SDM.
Menurutnya, peran SDM memiliki posisi sentral dalam mengikuti arus perkembangan teknologi terkait alutista di masa mendatang.
Agar mencetak prajurit yang tangguh dan profesional, Yudo pun berfokus membangun sarana dan prasarana agar dapat mendukung ketrampilan Marinir.
Salah satu pembangunan infrastruktur yang dilakukannya adalah dibangunnya Satuan Pendidikan dan Latihan di luar Pulau Jawa yaitu di Sorong, Makassar, dan Tanjung Uban.
Sementara untuk pembangunan sarana pelatihan dan pendidikan adalah kolam renang mengingat kegiatan TNI AL berdekatan dengan olahraga perairan.
Sejak menjabat sebagai KSAL pada Mei 2020, ia telah membangun 94 infrastruktur baru.
Baca juga: Gantikan Jenderal Andika Perkasa, Laksamana Yudo Margono Nyatakan Siap Jadi Panglima TNI
Deretan Jabatan Yudo Margono