ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sejarah

Kisah Perjalanan Ottow dan Geisler, Kabarkan Injil dari Eropa ke Tanah Papua

Carl Willhem Ottow asal Belanda dan Johan Gottlob Geissler asal Jerman, merupakan misionaris pertama yang membawa Injil ke Tanah Papua.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Carl Willhem Ottow (kiri) dan Johan Gottlob Geissler (kanan), misionaris pertama yang membawa Injil ke Tanah Papua, di Pulau Mansinam, pada 5 Februari 1855. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Dua penginjil asal Benua Eropa tiba di Batavia pada 7 Oktober 1852.

Kini keduanya adalah tokoh gereja di Tanah Papua.

Carl Willhem Ottow asal Belanda dan Johan Gottlob Geissler asal Jerman, merupakan misionaris pertama yang membawa Injil ke Tanah Papua.

Ottow dan Geissler berangkat dari pelabuhan Rotterdam, Belanda pada 25 Juni 1852.

keduanya memakai kapal ke Batavia (Jakarta), sebagai daerah transit pertama sebelum ke Tanah New Guenia (Papua).

Baca juga: Perjalanan Panjang Ottow dan Geisler Membawa Injil Ke Tanah Papua

Di Batavia, keduanya tinggal 1, 5 tahun untuk mendapat izin dari pemerintahan saat itu.

Sambil menunggu izin dari pemerintah untuk ke Tanah Papua, Ottow dan Geissler mendirikan sekolah bagi anak-anak pribumi dan Tionghoa di Batavia.

Di sana, keduanya juga mempelajari bahasa Melayu.

"Pada 9 Mei 1854, mereka meninggalkan Batavia menuju Ternate dan tiba pada 30 Mei 1854," tulis Gereja Kristen Injili (GKI) yang dikutip TribunPapuaBarat.com pada Sabtu (04/02/2023).

Sambil mempelajari bahasa Arafuru, Ottow dan Geissler tinggal di Ternate selama delapan bulan, Juni 1854 sampai dengan Januari 1855.

Di lokasi inilah, di Pulau Mansinam, Teluk Doreri, Manokwari, Papua Barat, Pendeta Otto dan Geisler, mengawali penyebaran agama Protestan, di Tanah Papua. Keduanya tiba di Pulau Mansinam pada 5 Februari 1855. Sejak itu, setiap tahun, di tanggal 5 Februari, diadakan ibadah besar yang dihadiri puluhan ribu umat Protestan, Papua.
Di lokasi inilah, di Pulau Mansinam, Teluk Doreri, Manokwari, Papua Barat, Pendeta Otto dan Geisler, mengawali penyebaran agama Protestan, di Tanah Papua. Keduanya tiba di Pulau Mansinam pada 5 Februari 1855. Sejak itu, setiap tahun, di tanggal 5 Februari, diadakan ibadah besar yang dihadiri puluhan ribu umat Protestan, Papua. ((KOMPAS.COM/WINDORO ADI))
Menurut GKI, keduanya belajar bahasa Arafuru karena menduga bahasa yang sama dipakai orang-orang di Tanah Papua.

Pada 12 Januari 1855, Carl Willem Ottow dan Johann Gotlob Geissler bertolak dari Ternate menuju Teluk Dore Manokwari, Mansinam, yang dalam peta dunia disebut sebagai “wilayah iblis atau dunia hitam”. 

Kedua misionaris menempuh perjalanan tiga minggu lebih dua hari untuk mencapai Pulau Mansinam.

Akhirnya, mereka tiba di Pantai Pulau Mansinam, Manokwari, pada  Minggu pagi, 5 Februari 1855, pukul 06.00 WIT.

Di Pantai pulau Mansinam, Ottow dan Geissler menabhiskan semua pekerja pekabaran Injil di Tanah New Guenia dengan kata-kata “Dalam nama Tuhan, kami menginjakkan kaki di tanah ini”. 

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Ottow dan Geissler masuk ke semak-semak lalu berlutut di sana untuk berdoa kepada Tuhan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved