Gempa Turki dan Suriah, Lebih dari 1.300 Orang Tewas, Jalan Rusak Parah, hingga Gedung-gedung Runtuh
Gempa bumi magnitudo 7,8 mengguncang Turki tenggara dan Suriah utara pada Senin (6/2/2023) pagi.
TRIBUN-PAPUA.COM - Gempa bumi magnitudo 7,8 mengguncang Turki tenggara dan Suriah utara pada Senin (6/2/2023) pagi.
Akibat gempa tersebut dilaporkan lebih dari 1.300 orang tewas dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.
Setidaknya 912 orang tewas di Turki dan lebih dari 5.385 orang terluka akibat gempa, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Di Suriah, lebih dari 473 orang tewas dan 600 lainnya cedera.
Baca juga: Lempeng Patahan Cycloop Sebabkan Gempa Bumi di Kota Jayapura, Ini Kata BMKG!

Gempa tersebut juga membuat jalan tol di Turki rusak parah.
Dalam foto yang beredar di media sosial, tampak rekahan-rekahan besar di sebagian jalur sebuah jalan tol di Turki.
Gempa magnitudo 7,8 tersebut juga merobohkan banyak bangunan dan ratusan orang diyakini masih terperangkap di reruntuhan bangunan.
Lebih dari 2.818 bangunan runtuh di Turki, dengan sebagian besar korban jiwa terjadi di provinsi Hatay selatan, termasuk kota Gaziantep.
Jumlah korban diperkirakan akan bertambah karena petugas penyelamat mencari gundukan reruntuhan di kota-kota besar dan kecil di seluruh area.
Di kedua sisi perbatasan, penduduk tersentak dari tidurnya akibat gempa menjelang fajar yang bergegas keluar pada malam musim dingin yang dingin, hujan, dan bersalju, saat bangunan rata dengan tanah dan gempa susulan yang kuat berlanjut.
Petugas penyelamat dan penduduk di beberapa kota mencari korban selamat, bekerja melalui logam yang kusut dan tumpukan beton raksasa.
Sebuah rumah sakit di Turki runtuh dan pasien, termasuk bayi baru lahir, dievakuasi dari beberapa fasilitas di Suriah.
Di kota Adana, Turki, seorang warga mengatakan tiga bangunan di dekat rumahnya runtuh.
Baca juga: BMKG: Sejak Awal 2023, Kota Jayapura Diguncang Gempa 764 Kali

"Saya tidak punya kekuatan lagi," terdengar seorang korban selamat berteriak dari bawah reruntuhan ketika petugas penyelamat berusaha menghubunginya, kata warga, mahasiswa jurnalisme Muhammet Fatih Yavus dikutip dari AP.
Lebih jauh ke timur di Diyarbakir, derek dan tim penyelamat membawa orang-orang dengan tandu keluar dari tumpukan lantai beton yang dulunya merupakan gedung apartemen.
Gempa tersebut, terasa hingga Kairo, berpusat di utara Gaziantep.
Setelah bencana besar gempa bumi dengan magnitudo 7,8 terjadi di Turki, sejumlah sekolah di Turki ditutup.
Beberapa kerusakan yang terjadi setelah gempa adalah Bandara Hatay rusak, tidak ada penerbangan.
Sekolah ditutup di banyak provinsi di Turki setelah gempat tersebut.
Turki Minta Bantuan Internasional

Turki telah mengumumkan keadaan darurat tingkat keempat dan meminta bantuan internasional melalui Pusat Koordinasi Tanggap Darurat (ERCC) Uni Eropa.
Beberapa negara mengirimkan tawaran bantuan, antara lain Belanda, Rumania, Azerbaijan, Inggris, Rusia, Italia, Yunani, Israel, Prancis, Jerman, dan Ukraina.
"Pusat Koordinasi Tanggap Darurat UE sedang mengoordinasikan pengiriman tim penyelamat dari Eropa. Tim dari Belanda dan Rumania sudah dalam perjalanan," tweet komisioner ERCC Janez Lenarcic.
Pihak berwenang Turki telah mengirim 102 menara ponsel ke daerah yang terkena dampak karena pemadaman jaringan.
Otoritas lokal juga telah memotong aliran gas dan minyak ke Hatay sebagai tindakan pencegahan, karena kerusakan sebagian pada jaringan pipa lokal.
Sekolah-sekolah juga telah ditutup selama seminggu di 10 kota di seluruh negeri, yang akan digunakan untuk menampung mereka yang terkena dampak.
Baca juga: Rakor Bencana Gempa Bumi: Pemkot Jayapura akan Bentuk Tim Terpadu Lintas Sektoral

Di Suriah, sukarelawan di Pertahanan Sipil Suriah, umumnya dikenal sebagai Helm Putih, melaporkan kerusakan parah di daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut negara itu.
"Jumlah korban mungkin bertambah karena banyak keluarga masih terjebak," tulisnya.
"Tim kami sedang berada di lapangan mencari orang yang selamat & memindahkan mereka yang meninggal dari puing-puing."
Presiden Suriah Bashar al-Assad juga mengadakan rapat kabinet darurat pada Senin untuk meninjau kerusakan dan membahas langkah selanjutnya, kata kantornya.
Kastil Gaziantep yang Dibangun 2200 Tahun Lalu, Ambruk
Gempa bumi yang terjadi di Turki menimbulkan kerusakan besar. Bahkan Kastil Gaziantep yang berdiri sejak 2200 tahun lalu pun ambruk.
Kastil Gaziantep runtuh setelah gempa berkekuatan 7,4 skala Richter melanda Turki.
Kastil Gaziantep, bangunan bersejarah berupan benteng itu rusak ketika gempa besar berkekuatan 7,4 melanda tenggara negara itu, yang pusat gempanya adalah distrik Pazarcık di Kahramanmaraş.
Beberapa bagian dari benteng di bagian timur, selatan dan tenggara Kastil Gaziantep yang bersejarah di distrik Şahinbey tengah hancur akibat gempa, puing-puingnya berserakan di jalan.
Pagar besi di sekitar lapangan tersebar di trotoar sekitarnya.
Tembok penahan di sebelah kastil juga runtuh. Di beberapa bastion, terlihat retakan besar setelah gempa.
Di sisi lain, kubah dan tembok timur Masjid Şirvani yang bersejarah, di sebelah kastil, yang konon dibangun pada abad ke-17, sebagian runtuh. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seperti Ini Kondisi Kerusakan Jalan Tol di Turki Setelah Gempa Magnitudo 7,8
Pertamina Papua Maluku Pastikan Sarfas dan Layanan Aman Pasca Gempa Magnitudo 6.6 di Nabire |
![]() |
---|
Nabire Dihantam Gempa 6,6 M, Layanan Pemerintahan Tetap Berjalan |
![]() |
---|
Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Nabire, BMKG Sebut Dipicu Aktivitas Sesar Anjak Weyland |
![]() |
---|
BPBD Kabupaten Supiori Targetkan 38 Kampung Jadi Kamtana |
![]() |
---|
Wabup Sarmi Salurkan Bantuan Untuk Korban Gempa Bumi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.