Papua Terkini
Aksi Rara Si Pawang Hujan di Bandara Sentani Dikritik Tokoh Adat Kabupaten Jayapura
Mengenakan kaus berwarna merah dan menggenggam perlengkapan ritualnya, Rara pun melakukan aksinya di depan Bandara Sentani.
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - siapa yang tidak kenal dengan Rara Istiati Wulandari atau disapa Rara, pawang hujan saat ajang MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Usai aksinya di ajang itu, nama Rara langsung mencuat ke publik dan dikenal oleh masyarakat luas.
baru-baru ini Rara hadir di Jayapura dan melakukan aksi pawang hujan di Bandara Sentani.
Mengenakan kaus berwarna merah dan menggenggam perlengkapan ritualnya, Rara pun melakukan aksinya di depan Bandara Sentani.
Baca juga: Sosok Rara Istiati Wulandari, Pawang Hujan yang Bikin Heboh Mandalika: Ternyata Lahir di Jayapura
Aksi itu terekam kamera dan viral hingga menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat Papua.
Menanggapi aksi Rara, Ketua Dewan Adat Suku (DAS) Sentani, Orgenes Kawai angkat bicara.
Orgenes mengatakan, apa yang sudah dilakukan si pawang hujan itu merupakan hal yang keliru, karena masyarakat Kabupaten Jayapura hanya mempercayai Tuhan.
"Jadi buat saya, jangan kita mau membawa diri dalam hal-hal tidak mungkin terjadi, karena soal gempa, hujan ataupun kejadian alam adalah urusan Tuhan," kata Orgenes kepada Tribun-Papua.com, Kamis (16/2/2023).
Menurut Orgens, aksi Mbak Rara telah memberi kesan buruk, bahwa seolah-olah manusia sudah tidak lagi mempercayai Tuhan.
Baca juga: Cerita Rara Hentikan Hujan Jelang MotoGP, sempat Tak Diizinkan Gelar Ritual oleh Pihak Penyelenggara
"Jadi kalau orang lain mau percaya silahkan, tapi buat saya tidak, karena Gempa sudah terjadi 3 hari dan hujan saat itu sudah berhenti baru dia buat aksi pengusiran," jelasnya.
Selain itu, lanjut Orgenes jika dilihat dari sisi tatanan adat, mereka juga tidak mau mengintervensi terlalu dalam.
"Kami tetap berdiri pada adat tidak bisa melebihi ataupun mencampuri urusan Tuhan, jadi saran saya lebih baik stop," ujarnya.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/ampak-Mbak-Rara-saat-melakukan-aksi-pengusiran-hujan-di-Bandara-Sentani.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.