KKB Papua
Masih Ingat ASN Pemasok 615 Amunisi dan Senjata ke KKB? Ditangkap Saat Hendak Temui Egianus Kogoya
Ratusan amunisi serta senjata api yang disita dari tangan pelaku rencananya akan didistribusikan ke KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Masih ingat oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) pemasok 615 butir amunisi serta senjata rakitan ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang ditangkap anggota Polres Yalimo?
ASN berinisial AN yang berperan sebagai penghubung KKB Nduga di bawah komando Egianus Kogoya, itu ditangkap dalam perjalanan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, awal Juni 2022.
Senjata rakitan FN dan 615 butir amunisi berbagai kaliber disita dari tangan ASN tersebut.
Diduga kuat, ratusan amunisi serta senjata api yang disita dari tangan pelaku rencananya akan didistribusikan ke KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga.
Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, sumber dana pembelian 615 butir amunisi oleh ASN tersebut, masih dalam penyelidikan Polda Papua.
Baca juga: Warga PNG Penyelundup 103 Amunisi dan Ganja Ditangkap di Jayapura, Hendak Dikirim ke KKB Papua?
Hingga kini Polda Papua sudah memeriksa sejumlah pihak terkait kasus itu.
Menurutnya, amunisi yang dibawa ASN itu akan dipasok ke KKB yang kerap menebar teror di kabupaten Nduga.
“Inisial AN, saat ini di Wamena. Rencananya amunisi mau dibawa ke kelompok Nduga,” kata Kombes Faizalkepada wartawan, termasuk Tribun-Papua.com di Jayapura, Kamis (30/6/2022).
Sebanyak tiga orang telah ditahan, pasca-penangkapan oknum ASN tersebut.
Antaralain seorang berinisial LT dan dua oknum anggota TNI Angkatan Darat.
LT ditangkap karena berdasarkan keterangan AN, ratusan amunisi itu didapat dari LT.
Sedangkan LT mendapatkan amunisi itu dari dua oknum anggota TNI itu.
LT ditangkap di Jayapura, sedangkan dua oknum anggota TNI AD itu saat ini ditahan di Pomdam XVII Cenderawasih.
"Ada beberapa pihak yang sudah dimintai keterangannya," kata Kombes Faizal di Jayapura, melansir Kompas.com, Minggu (10/7/2022).
Baca juga: Bebaskan Pilot Susi Air, Bupati Nduga Lakukan Hal Ini dengan Pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya
Faizal menyebut, AN mengaku membeli amunisi itu seharga Rp 200.000 per butir.
Sehingga, total dana untuk pembelian amunisi itu diperkirakan mencapai Rp 123 juta.
“Jadi kita yakin sekali dia akan dibawa ke Nduga. Tapi, kemungkinan akan bertemu dengan jaringan yang lain di Wamena. Kemudian baru dibawa ke Nduga,” bebernya.
ASN tersebut juga diduga memiliki jaringan terhadap kelompok yang terlibat dalam kasus pembunuhan anggota Brimob, Bripda Diego Rumaropen, beberapa waktu lalu.
“Setelah kita analisa antara kelompok yang menyerang Bripda Diego itu kemudian dengan ini ada beberapa titik temunya. Dan memang arahnya ke kelompok Nduga,” ucapnya.
Dikatakan, penangkapan ini tak terlepas dari menipisnya stok amunisi dan senjata yang dimiliki KKB.
Baca juga: ASN Pemasok Amunisi ke KKB Papua Ditangkap, 615 Butir Peluru dan Senjata Rakitan Disita
Karena itu, KKB mengeluarkan beberapa orang sebagai penghubung yang bertugas mencari amunisi dan senjata.
“Dan dari hasil penyelidikan kami. Kami tahu mereka sedang mengeluarkan beberapa penghubung-penghubung untuk mencari senjata dan amunisi,” tandasnya.
Seperti diketahui, jajaran Polda Papua menangkap AN di Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, pada Rabu (29/6/2022).
AN ditangkap saat membawa 615 butir amunisi dengan sepeda motor menuju Wamena.
Jenis amunisi yang diamankan adalah MK3 sebanyak 379 butir, moser dua butir, AK tiga butir, SS1 158 butir, revolver 10 butir, US Carabine 52 butir, dan V2 Sabhara 11 butir. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.