ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Literasi Anak Papua

Dispendik Jayapura Dorong Anggaran Untuk Literasi Bersama Unicef Papua dan Yayasan Nusantara Sejati

Dinas pendidikan menyediakan dana secara terus menerus per tahun 600 juta untuk kolaborasi. Program ini menyasar siswa di kelas awal

|
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: M Choiruman
Tribun-Papua.com
ANGGARAN KHUSUS - Sekertaris Dinas Pendidikan, Ronald Yaroserai sangat mendukung program literasi yang sudah dilaksanakan Unicef Papua bersama Yayasan Nusantara Sejati yang sekaligus mendorong penyediaan anggaran khusus. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Jayapura mendorong inisisatif program intervensi literasi baca tulis di kelas awal dengan menyediakan anggaran secara berkala.

Sekertaris Dinas Pendidikan, Ronald Yaroserai mengatakan, penyediaan anggaran tersebut sebagai tindaklanjut progran kerja sama Unicef Papua dan Yayasan Nusantara Sejati yang sudah dilakukan sejak 2020 di 16 sekolah. 

Baca juga: Program Literasi Sangat Berdampak bagi Siswa, Unicef Papua: Ini Harus Diteruskan Pemerintah

Guru-guru yang dilatih tersebar di sepuluh distrik  yaitu Sentani, Ebungfau, Kemtuk, Demta, Waibu, Nimbokrang, Nimboran, Depapre, Namblong, dan Kemtuk Gresi.

"Dinas pendidikan menyediakan dana secara terus menerus per tahun 600 juta untuk kolaborasi. Program ini menyasar siswa di kelas awal, bukan saja tahu membaca tetapi siswa bisa mengerti dan menganalisa," ujarnya kepada Tribun-Papua.com, Kamis (23/2/2023).

Ronald menjelaskan, upaya Yayasan Nusantara Sejati berpengaruh pada peningkatan angka bebas buta aksara. Di Kabupaten Jayapura, capaiannya baru mencapai 62 persen.

"Kita di 62 persen angka terendah nasional. Ke depan kami akan fokuskan di tiap kampung harus ada PAUD," terangnya.

Menurutnya, hal yang mempengaruhi adalah guru terkendala dengan mengulang pelajaran di kelas awal yang seharusnya saat siswa ditingkat pendidikan di Pendidikan Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) mereka sudah bisa membaca.

Baca juga: Tiga Tahun, Unicef Papua Kolaborasi Yayasan Nusantara Sejati Bikin Program Literasi di 16 Sekolah

"Akhirnya sekolah dasar harus mengambil peran yang luar biasa karena guru harus mengejar kurikulum atau kembali ke dasar lagi. Kendalanya juga sebagian guru lagi masih mengejar nilai, dan masalah sosial lainnya," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved