ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Ramadan 2023

Simak Bacaan Niat dan Ketentuan Puasa Qadha atau Membayar Utang Puasa Ramadan

Simak bacaan niat dan ketentuan puasa qadha atau membayar utang puasa Ramadan berikut ini.

SewCream via Kompas.com
ilustrasi puasa - Simak bacaan niat dan ketentuan puasa qadha atau membayar utang puasa Ramadan berikut ini. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Umat muslim yang berhalangan melaksanakan puasa Ramadan, sebaiknya menggantinya dengan cara mengqadha puasa atau membayar utang puasa di hari-hari biasa.

Bagi umat muslim, puasa qadha ini wajib ditunaikan sampai tuntas sebelum memasuki bulan Ramadan berikutnya.

Sebelum melakukan puasa qadha ada baiknya membaca niat terlebih dahulu.

Ilustrasi Puasa
Ilustrasi Puasa (TribunWow.com/Rusintha Mahayu)

Baca juga: Cara Bayar Fidyah untuk Mengganti Utang Puasa Ramadan, Simak Bacaan Niat dan Besarannya

Bacaan Niat Puasa Qadha

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Qadha berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa, namun terhambat karena halangan-halangan tertentu atau uzur.

Misalnya dia melakukan perjalanan jauh atau dalam keadaan sakit.

Qadha juga berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa namun dilarang untuk menjalankan puasa, yaitu orang yang sedang menstruasi dan sedang nifas.

Dalam Al-Quran, golongan-golongan tersebut diberi keringanan-keringanan untuk tidak berpuasa, tetapi dituntut untuk mengqadha di hari lain.

Dalam Surat Al-Baqarah Ayat 185

وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ

Artinya: Barangsiapa yang di antara kamu menyaksikan bulan (hilal), maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.

Baca juga: Cara Membayar Utang atau Qadha Puasa Ramadan, Simak Ketentuannya

Lalu Bagaimana Cara Mengqadha Puasa Ramadan?

Mengqadha puasa dianjurkan untuk dilakukan sesegera mungkin secara berurutan.

Dalam Al-Quran juga dijelaskan bahwa kita tidak tahu di hari esok kita akan melakukan apa dan wafat di hari apa.

Karena ajal seseorang tidak diketahui pastinya, dan membayar hutang puasa adalah suatu hal yang wajib, maka sebaiknya hutang puasa harus disegerakan.

Namun, dalam Islam juga diperbolehkan jika membayar hutang tidak bisa secara berurutan, karena alasan tertentu.

Yang paing penting qadha atau membayar hutang puasa wajib ini dilakukan sebelum tiba waktu ramadan berikutnya.

Mengqadha puasa menjelang bulan ramadan juga diperbolehkan dalam Islam.

Lalu bagaimana jika orang tersebut belum sempat mengqadha puasa hingga tiba ramadan berikutnya tiba?

Ada beberapa pendapat dari para ulama, namun ustaz Shidiq M. Ag selaku dosen UIN Raden Mas Said Surakarta menyatakan bahwa orang tersebut tetap boleh menjalankan ibadah puasa ramadan, namun dia harus segera membayar hutang puasanya setelah bulan ramadan berikutnya selesai.

Jika ada unsur kelalaian, maka selain mengqadha, orang tersebut dituntut untuk membayar fidyah.

Fidyah ini adalah kegiatan memberi makanan fakir miskin sebesar biaya makan dan minum yang dikalikan dengan jumlah hari orang yang bersangkutan ketika tak melaksanakan puasanya.

Fidyah ini juga berlaku bagi orang yang tidak sanggup berpuasa.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bacaan Niat Puasa Qadha, Berikut Ketentuan Melaksanakan Puasa Qadha

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved