ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Yanto Eluay: Tokoh Adat Harus Berperan untuk Berantas KKB di Papua

Yanto Eluay meminta agar semua elemen masyarakat harus mengambil peran untuk mengatasi aksi TPNPB-OPM.

Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Roy Ratumakin
Kolase Tribun-Papua.com
Tokoh adat Papua, Yanto Eluay meminta agar semua elemen masyarakat harus mengambil peran untuk mengatasi aksi TPNPB-OPM. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Hingga saat ini, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) masih melakukan teror di Bumi Cenderawasih.

Eskalasi penyerangan yang dilakukan kelompok ini pun terus meningkat.

Apalagi, baru-baru ini, TPNPB-OPM telah membunuh empat prajurit TNI yang sedang melakukan upaya penyelamatan terhadap pilot Susi Air yang disandera di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Baca juga: Pascakontak Tembak Situasi Intan Jaya Aman Terkendali, Kapolres: Tidak Ada Warga yang Mengungsi

Menyikapi hal tersebut, tokoh adat Papua, Yanto Eluay kembali angkat bicara.

Yanto pun meminta agar semua elemen masyarakat harus mengambil peran untuk mengatasi aksi TPNPB-OPM.

 

 

"Hal ini perlu mendapat perhatian serius dari tokoh adat, masyarakat, pemuda, dan agama di wilayah adat Lapago dan Meepago untuk bersama-sama menjaga keutuhan negara ini," kata Yanto kepada Tribun-Papua.com.

Menurut Yanto, peran seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan dan harus bersinergi untuk membantu pemerintah, dan TNI-Polri dalam mengatasi rentetan aksi TPNPB-OPM.

Apalagi, kata Yanto, negara telah memberi ruang kepada elemen masyarakat, terutama untuk para tokoh adat.

"Jika mereka aktif untuk terus menyuarakan perdamaian, maka segala persoalan bisa terselesaikan," ujarnya.

Baca juga: Usai Lebaran, Kontak Tembak KKB dan TNI-Polri Kembali Pecah di Intan Jaya Papua Tengah

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, status di Papua ditingkatkan menjadi siaga tempur.

Menurut Yudo, penerapan status tersebut mirip dengan yang dilakukan di wilayah Natuna.

Apabila di Natuna diterapkan operasi siaga tempur laut, maka di Papua dilakukan siaga tempur darat.

Dikatakan, status siaga tempur hanya berlaku di sejumlah tempat dengan tingkat kerawanan tinggi.

Peningkatan status tersebut, lanjut dia, dilakukan agar naluri bertempur prajurit terbangun. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved