Aloysius Giyai: Ada 1.000 Masalah yang Terjadi di RSUD Jayapura, Kok Bisa?

Laporan: Wartawan Tribun-Papua.com, Yohanes Musanus Palen

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – drg Aloysius Giyai kini dikabarkan telah kembali menjabat sebagai Direktur RSUD Jayapura.

Kembalinya Aloysius Giyai sebagai Direktur RSUD Jayapura tentu mengakhirinya semua polimik terkait posisi jabatan Direktur RSUD Jayapura antara Anton Mote dan Aloysius Giyai saat ini.

Kata Giyai, selama 10 hari kedepan, dirinya tidak berada di dalam ruangan, karena ruangan direktur masih digunakan oleh pejabat yang lama.

Baca juga: Aloysius Giyai Kembali Jabat Direktur RSUD Jayapura, Anton Mote Lengser?

“Biar tidak ada di dalam ruangan, tetapi saya sudah mulai menjalakan tugas sebagai direktur dengan melakukan kontrol dan monitoring di seluruh ruangan pelayanan di RSUD Jayapura,” kata Giyai.

“Jujur saja, ada hal-hal emergensi yang harus kita kerjakan. Contohnya, di ruangan dapur itu petugasnya mereka masak nasi untuk pasien itu dengan rice cooker, karena panci besar yang biasa dipakai untuk masak nasi itu tidak berfungsi karena instalasinya tidak diperbaiki,” sambungnya.

Giyai mengatakan, dirinya mendapat aduan dari pasien bahwa, ada makanan yang diberikan pihak rumah sakit namun nasinya masih mentah.

Selain itu, Giyai mengaku stok obat-obatan juga kurang di RSUD Jayapura dan masyarakat juga banyak mengeluh soal ini.

“Sangat sedih sekali, saya sudah lakukan rapat dengan jajaran yang ada di RSUD Jayapura untuk segera kita atasai masalah obat-obatan ini,” tuturnya.

Masalah lainnya, kata Giyai adalah alat CT Scan di RSUD Jayapura sudah rusak dan ini sudah berlangsung satu setengah tahun tidak berfungsi.

Baca juga: Polemik Jabatan Direktur RSUD Jayapura, Anton Mote dan Aloysius Giay Dipertemukan di Mapolresta

Rusaknya alat CT Scan di RSUD Jayapura tersebut, kata Giyai, banyak masyarakat atau pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Provita Jayapura bahkan dirujuk ke luar Papua.

“Kondisi yang terjadi ini memang sangat memprihatinkan sekali, apalagi RSUD Jayapura merupakan rumah sakit rujukan, sehingga tidak tepat jika mengalami banyak masalah seperti ini.”

“Tentu saja berdampak besar pada pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang datang berobat disana,” tukasnya.

Giyai menambahkan, masalah lainnya di mana kamar operasi di UGD saat ini belum berfungsi, begitu juga pelayanan di bagian lab itu dilayani di teras rumah sakit, bukan di dalam ruangan.

“Saya ingin wajah di RSUD Jayapura kembali seperti semula, pelayanannya harus lebih maksimal lagi begitu dengan dengan kebersihannya menjadi prioritas utama,” tandas Giyai. (*)