Pemalangan Jalan di Jayapura
Lalu Lintas Holtekamp Jayapura Lumpuh, Jalan Dipalang: Pemprov Papua Diminta Bayar Ganti Rugi Ulayat
Pasalnya, belum beresnya pembayaran ganti rugi tanah itu berbuntut pemalangan jalan hingga membuat aktivitas lalu lintas lumpuh.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua diminta segera membayar ganti rugi atas tanah ulayat milik keluarga alamrhum Markus Marauje yang digunakan untuk pembangunan di kawasan Holtekamp, Kota Jayapura.
Pasalnya, belum beresnya pembayaran ganti rugi tanah itu berbuntut pemalangan jalan hingga membuat aktivitas lalu lintas lumpuh.
Masyarakat adat masih menutup akses jalan raya Holtekamp, dan kini belum dibuka.
Pemalangan terjadi dua kali. Pertama, Sabtu (24/6/2023) siang.
Keluarga Merauje juga memblokade dua ruas jalan penghubung Distrik Muara Tami dan Kota Jayapura, Rabu (2/7/2023) siang.
Baca juga: BREAKING NEWS: Masyarakat Adat Blokade Jalan Raya Holtekamp Jayapura, Lalu Lintas Lumpuh
Sebelumnya, Mama Agustina Merauje mengaku sebelumnya sudah mencoba bertemu pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Papua.
Namun hingga kini belum mendapat respon mengenai pembayaran hak ulayat.
"Kami sudah ke Kantor Dinas PUPR Papua mau ketemu bapa dorang, tapi tidak direspon. Jadi, kami satu suara lakukan pemalangan hari ini," ujarnya.
Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Victor Mackbon menyebut, ini merupakan hari kedua pemalangan berlanjut.

"Kita tadi sudah komunikasi ya, karena keinginan dari masyarakat yang palang ini bisa bertemu dengan perwakilan Pemerintah Provinsi Papua," ujar Mackbon kepada Tribun-Papua.com di lokasi pemalangan, Rabu (2/7/2023).
Mackbon berupaya memfasilitasi pertemuan antara pemilik ulayat dengan Plh Gubernur Papua Ridwan Rumasukun, guna penyelesaian masalah ganti rugi.
Ia berharap warga segera membuka akses jalan yang dipalang menggunakan pohon kelapa.
Sebab, pengendara dari Distrik Muara Tami menuju Kota Jayapura atau sebaliknya tidak bisa melintas.
"Pemalangan ini sudah dua jalur, sehingga saya tempatkan anggota untuk berjaga-jaga di sekitar lokasi untuk pengamanan," tuturnya.
Pantauan Tribun-Papua, para pengendara sepeda motor atau mobil yang hendak melintasi ruas jalan tersebut akhirnya putar balik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.