Info Jayapura
Kadinkes: Angka Stunting Kota Jayapura Masih Tinggi 12,6 Persen
Dinas Kesehatan terus berupaya untuk melakukan penekanan masalah stanting bagi masyarakat di Kota Jayapura.
Penulis: Yohanes Musanus Palen | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yohanes Musanus Palen
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Dinas Kesehatan terus berupaya untuk melakukan penekanan masalah stunting bagi masyarakat di Kota Jayapura.
Satu di antara upaya saat ini yaitu melakukan penguatan terhadap kapasitas kader posyandu dengan harapan dapat meningkatkan terus pelayanan posyandu kesehatan dibagi warga di tingkat kelurahan dan kampung di Kota Jayapura.
Baca juga: Tim Kesehatan Rasaka Cartenz Tangani 2 Anak Penderita Stunting di Kota Jayapura
“Harapan kami kader posyandu yang ada ini bisa terus tingkatkan pelayanan kesehatan mereka di masyarakat di mana mereka bertugas, karena ini merupakan salah satu upaya yang kami lakukan dalam penekanan stunting di Kota Jayapura,” kata Nyoman Antari ketika ditemui Tribun-Papua.com di Kantor Wali Kota Jayapura, Sabtu (18/8/2023).
Menurut Nyoman Antari, kenapa angka stunting di Kota Jayapura cukup tinggi, karena kesadaran orang tua atau keluarga untuk membawa anak-anaknya ke posyandu itu kurang.
Sementara itu ditanya angka stunting Kota Jayapura saat ini, Nyoman Antari menyampaikan, berdasarkan Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) dimana stanting Kota Jayapura masih cukup tinggi berada diangka 12,6 persen.
“Memang kami berharap tidak ada anak-anak stanting di Kota Jayapura namun yang terjadi sudah demikian dan kini terus kami lakukan upaya penanganan dilapangan untuk lakukan langkah-langkah pencegahan,” terangnya.
Lanjut Nyoman Antari, Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Baca juga: Angka Stunting di Kabupaten Jayapura Papua Capai 13,6 persen
Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Sementara itu, penyebab utama stunting adalah malnutrisi dalam jangka panjang (kronis).
Kekurangan asupan gizi ini bisa terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan karena ibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan
“Jadi, ada beberapa cara mengatasi stanting ini diantaranya, perbaiki stunting sebelum usia 2 tahun, berikan ASI, perbaiki masalah menyusui, beri olahan protein hewani pada MPASI, imunisasi rutin, memantau tumbuh kembang anak, perilaku hidup bersih dan sehat, serta memakai jamban sehat,” pungkasnya. (*)
| Kakanwil Kemenag Papua Dorong Kolaborasi Pers Bangun Moderasi dan Kepercayaan Publik |
|
|---|
| Awasi Harga Bapok di Lapangan, Polisi Tegaskan Bakal Tindak Penimbun Beras di Jayapura |
|
|---|
| 800 Anak Ikut Camporée Petualang II di Sentani Jayapura |
|
|---|
| MSP Peduli dan GMS Gelar Pernikahan Massal di Jayapura, Rustan Saru: Ini Terobosan Pertama |
|
|---|
| Uncen dan PT SPIL Resmi Kerja Sama Wujudkan Riset Bersama dan Magang Mahasiswa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/19082023-Nyoman_Antari.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.