YPMAK

Warga Kampung Aparuka Mimika Harap Program Kampung Sehat YPMAK Terus Dilanjutkan

istimewa
Warga Kampung Aparuka, Distrik Mimika Barat, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah saat menyampaikan pendapat tentang keberadaan program kampung sehat YPMAK kepada Tim Monitoring dan Evaluasi Kesehatan, Sabtu (9/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA- Program kampung sehat yang digagas Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dnaa kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) dinilai sangat membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Program kampung sehat YPMAK ini meliputi wilayah pesisir dan pedalaman Kabupaten Mimika, terutama perkampungan yang lokasinya sangat jauh dari Puskesmas berada di distrik.

Merasakan betapa pentingnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat, warga Kampung Aparuka, Distrik Mimika Barat, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah berharap, YPMAK kembali menempatkan tenaga medis di Kampung Aparuka.

Baca juga: KABAR GEMBIRA! Bantuan Beras Tahap II Telah Ada: Segera Disalurkan ke Warga Kota Jayapura

Menurut masyarakat, petugas medis yang ditempatkan YPMAK melalui program kampung sehat sangat membantu pelayanan kesehatan di kampungnya.

Sekretaris Kampung Aparuka, Distrik Mimika Barat Tengah, Fransiskus Kamawiyaya di Aparuka pada, Sabtu (9/9/2023) mengatakan, kesehatan merupakan faktor utama yang perlu mendapat perhatian sehingga dirinya sangat berharap YPMAK tetap menempatkan petugas medis melalui program kampung sehat di Aparuka.

Penyampaian Fransiskus Kamawiyaya itu mengemuka saat menerima kunjungan Tim Monitoring dan Evaluasi Divisi Kesehatan YPMAK yang dipimpin Kepala Divisi, Riana Wadibar bersama staffnya Hengky Moyau, Poeby Lakasa dan Marina Beanal di Kampung Aparuka.

Kepada warga Kampung Aparuka, Riana Wadibar mengatakan, tugas Divisi Monitoring dan Evaluasi hanya datang dan menanyakan kepada warga masyarakat tentang semua pelayanan yang telah dilakukan oleh YPMAK melalui program kampung sehat.

Ia bertanya, apakah selama ini masyarakat merasa pelayanan baik atau tidak sebab semua saran dan masukan dari masyarakat akan menjadi laporan untuk disampaikan kepada managemen dan kemudian dibuat suatu keputusan.

"Jadi kami tidak bisa menjawab permintaan warga masyarakat agar petugas medis harus dikembalikan bertugas di Kampung Aparuka,” jelas Riana kepada Tribun-Papua.com, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Frans Pekey Resmi Buka Pendidikan Dasar Satpam di Kota Jayapura

Program kampung sehat, kata Riana, terintegrasi dengan klinik bergerak dan merupakan suatu program pelayanan dalam bidang kesehatan YPMAK bertujuan untuk menjangkau masyarakat di area pesisir maupun pegunungan dalam bidang pelayanan dan pembinaan kesehatan bagi masyarakat.

Menurutnya, fasilitas dan layanan kesehatan oleh Dinas Kesehatan dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika sudah baik namun luasnya wilayah kabupaten sehingga keterbatasan layananpun dapat dimaklumi.

"Kami sebagai mitra pemerintah, YPMAK selalu bergandengan tangan dalam melaksanakan program kesehatan yang tertuang dalam program sistim kesehatan nasional yaitu, bersama sama dengan pemerintah setempat membangun masyarakat Mimika ke arah yang sehat dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik," katanya.

Ia menyebut, YPMAK hadir untuk membantu memberikan fasilitas dan pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat baik di wilayah pesisir maupun pegunungan.

Kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan di wilayah pesisir akan menjadi tolak ukur bagi program kampung sehat maupun menjadi masukan bagi divisi program kesehatan.

Lanjut Riana, penarikan petugas kesehatan melalui program kampung sehat oleh YPMAK  dilakukan awal 2023 lantaran masyarakat lebih sering meninggalkan kampung dan memilih berada di kota.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, YPMAK menggeser petugas kesehatan ke kampung-kampung yang belum tersentuh pelayanan kesehatan secara maksimal.

"Tugas YPMAK hanya mensupport pemerintah daerah dimana pelayanan belum terjangkau maka YPMAK akan support sebab masyarakat Mimika adalah masyarakat pemerintah yang harus mendapat pelayanan dari pemerintah dari semua sektor, tidak saja kesehatan,” ujar Riana.

Salah seorang tenaga guru pada SD Aparuka, Igo pada kesempatan itu mengatakan, keberadaan tenaga medis melalui program kampung sehat sangat membantu masyarakat terutama anak-anak sekolah.

Kata Igo, anak-anak sekolah yang sakit bisa ditangani di kampung, tidak perlu dievakuasi ke distrik karena sangat jauh, belum lagi terkendala bahan bakar minyak," katanya.

Igo mengisahkan, pernah ada kejadian anak-anak sekolah termasuk para guru sakit dan terpaksa dievakuasi dengan menggunakan dua perahu long boat dari Kampung Aparuka ke Puskesmas Kaokanao yang jaraknya sangat jauh.

Belum lagi, menurut Igo, pelayanan kepada ibu-ibu hamil dan program Kesehatan Ibu Anak (KIA) yang selama ini rutin dilakukan oleh tenaga medis justru terhenti pasca penarikan tenaga medis dari Kampung Aparuka.

Mengantisipasi ketiadaan petugas kesehatan di kampung, salah seorang guru terpaksa menyiapkan obat antalgin, paracetamol serta obat batuk pilek.

"Saya siapkan untuk berjaga-jaga sebab tidak ada petugas kesehatan,” ujarnya.

Disisi lain Tokoh pemuda, Frando yang selama ini mendampingi para tenaga medis mengaku penarikan tenaga medis dari Kampung Aparuka sangat terasa dampaknya bagi pelayanan masyarakat.

"Jujur, saya katakan bahwa, kehadiran YPMAK melalui program kampung sehat dengan menempatkan petugas kesehatan sangat membantu. Kami minta kembalikan petugas kesehatan untuk melayani masyarakat,” tegas Frando.

Selain Kampung Aparuka, Monitoring dan Evaluasi juga dilakukan di Kampung Aikawapuka dan Kampung Mioko bertujuan untuk mendengar dan melihat langsung apa saja yang dialami oleh masyarakat di kampung tersebut.

Tim Monitoring dan Evaluasi Kesehatan juga akan mendatangi kampung-kampung di Distrik Mimika Barat, Distrik Mimika Barat Tengah, Mimika Barat Jauh, Mimika Tengah, Mimika Timur Jauh, Distrik Akimuga, Distrik Jita, Distrik Tembagapura yang menjadi sasaran Program Kampung Sehat. (*)