Hanya Sebulan, 3 Anggota KKB Diamankan dan 1 Dilumpuhkan Satgas Damai Cartenz

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA – Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai 2023 dalam satu bulan terakhir telah berhasil dalam menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dan berhasil mengamankan 3 anggota KKB dan 1 anggota KKB dilumpuhkan.

"Jadi satu bulan berakhir ini tim kami berhasil amankan 3 Anggota KKN dan 1 KKB berhasil dilumpuhkan di wilayah Papua," kata kata Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadhani, dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (26/9/2023).

Baca juga: Trigana Air Hentikan Layanan Penerbangan ke Oksibil Pasca-teror KKB Papua

Ia mengatakan, tiga KKB yang diamankan memiliki perannya masing-masing yakni sebagai anggota KKB, pemasok amunisi maupun senjata dan pemasok bahan makanan ke kelompok KKB di Nduga, Papua Pegunungan.

Sedangkan satu KKB yang berhasil dilumpuhkan adalah anggota KKB Pegunungan Bintang yang baru-baru ini menebar teror.

Empat KKB diamankan antara lain:

1. Simpatisan KKB berinisial YT selaku motoris speedboat penyuplai bahan makanan ke Egianus Kogoya yang ditangkap Satgas Damai Cartenz dan Pol Airud Asmat

2. Penyuplai Amunisi dan Senjata Api KKB Nduga, diamankan 19 September 2023 berinisial ET alias LD alias Altau (27), kelompok KKB Ndugama pimpinan Egianus Kogoya berhasil diamankan di area RSUD Nabire.

3. Pelaku pembakaran sekolah di Puncak berinisal AK alias Artis yang diamankan di Puncak 21 September 2023.

Baca juga: Aparat Jamin Keamanan Pasca-serangan KKB di Pegunungan Bintang, Aktivitas Masyarakat Kembali Normal

4. Satu anggota KKB Pegubin bernama Ricky Sasaka berhasil dilumpuhkan sniper pada, 21 September 2023.

Sementara Kasatgas Humas Damai Cartenz 2023 AKBP Bayu Suseno, mengatakan, Satgas Ops Damai Cartenz akan terus melakukan penegakan hukum terhadap KKB dan simpatisannya.

"Kami akan terus melakukan penegakan hukum terhadap KKB dan simpatisannya demi terwujudnya situasi kamtibmas yang kondusif di Papua" ujar Kasatgas Humas Damai Cartenz. (*)