ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Wisata Papua

Makan Papeda di Gerabah Simbol Kebersamaan dan Kerukunan Masyarakat di Kampung Abar

Makan papeda di gerabah atau bahasa lokal disebut 'sempe' mempunyai cita rasa berbeda, serta merupakan simbol kebesaran tetua-tetua adat.

Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
Sekertaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi saat mengunjungi pembuat gerabah di Festival Helay Mbay Hote Mbay Kampung Abar, Distrik Ebungfau, Kabupaten Jayapura. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Masyarakat Kampung Abar melaksanakan Festival Helay Mbay Hote Mbay ke-IV di Kampung Abar, Distrik Ebungfau, Kabupaten Jayapura, Jumat (29/9/2023).

Festival itu dibuka secara resmi oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi, Kapolres Jayapura, Frederickus W A Maclarimboen, Kepala Kampung Abar Yonas Doyapo, Ondofolo Abar Korneles Doyapo, dan Prakarsa Festival, Naftali Felle, ditandai dengan pemukulan tifa bersama.

Baca juga: Gustaf Griapon: Diskominfo Kabupaten Jayapura Bakal Promosikan Sempe Secara Digital

Hana mengatakan tradisi makan papeda yang telah di lakukan turun temurun hendaknya tetap dilestarikan dari generasi ke generasi.

Diketahui, makan papeda di gerabah atau bahasa lokal disebut 'sempe' mempunyai cita rasa berbeda, serta merupakan simbol kebesaran tetua-tetua adat.

 

 

"Kebersamaan sudah di lakukan turun temurun oleh para leluhur dan disambung generasi penerus, merupakan kebesaran di tempati ini bahwa makan papeda yang dimasak di belanga batu dan sempe tidak boleh hilang," jelasnya.

Filosofi makan papeda di gerabah, katanya, adalah sebuah kebersamaan dan persekutuan dalam keluarga, suku, dan marga.

Terlebih cara makannya menggunakan garpu tradisional yang terbuat dari kayu, menunjukkan kebudayaan yang sudah maju.

Baca juga: Resmi Dibuka, Festival Makan Papeda Bersama di Abar Kabupaten Jayapura

"Jadi tentu ada kebudayaan yang menyentuh sehingga pola pikir mereka (masyarakat) sudah maju dan sampai hari ini masih ada, dan budaya itu disampaikan dengan bertutur," ujarnya.

Dikatakan, tema itu adalah inisiatif masyarakat dan pemrakarsa yang sudah berjalan selama empat tahun.

"Saya datang dan menghadiri festival keempat ini untuk mendukung inisiasi masyarakat untuk makan papeda di helay dan hote merupakan simbol kebesaran ondoafi di Kampung Abar dan Sentani," ujarnya.

Menurutnya inisiatif itu sangat positif sehingga ia mendorong masyarakat untuk memiliki hak kekayaan intelektual (HKI) festival makan papeda dan gerabah Kampung Abar.

Baca juga: HARI INI Festival Makan Papeda Digelar di Kampung Abar, Nikmati Kuliner Papua dengan Wadah Gerabah

"HKI harus di dorong seperti Kapolres yang punya HKI 'Colo Sagu', upaya ini harus dimiliki oleh Kampung Abar, agar ada kenang-kenangan yang diwujudkan. Daftar HKI gerbah abar menjadi catatan yang harus dikerjakan," jelasnya.

Hana menambahkan, festival itu, kedepan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jayapura dapat membantu masyarakat membuat soufenir dan perabotan dan dikemas untuk acara pernikahan, buah tangan, dan lainnya. (*) 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved