ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Merauke

Populasi Suku Marind Merauke Tinggal Sedikit, Bupati Romanus: Setop Jual Tanah

Bupati Romanus melihat, jumlah tanah orang Marind saat ini tinggal sedikit, dan bakal berdampak buruk terhadap generasi penerus suku Marind.

Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: Roy Ratumakin
KOMPAS/AGUS SUSANTO
ILUSTRASI - Solomon Maywa (30), lelaki suku Kanume, subsuku Marind Anim Anim berburu kanguru yang biasa disebut "saham" di hutan ulayatnya di Dusun Yakyu, Kampung Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua, Kamis (12/3/2020). Perburuan kanguru di kawasan TN Wasur diperbolehkan asal menggunakan metode tradisional dengan panah atau tombak. Jumlah yang diburu pun terbatas, yakni hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Sebelum TN Wasur dibentuk pada 1997, perburuan tradisional sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari Suku Marind Anim selama ribuan tahun. Perburuan dengan pola itu menjamin keberlangsungan satwa karena hanya mengambil secukupnya untuk konsumsi sendiri. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Bwariat

TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, menegaskan kepada Orang Asli Papua (OAP) khususnya suku Marind pemilik tanah adat di Kabupaten Merauke, agar tidak menjual tanah.

Bupati Romanus melihat, jumlah tanah orang Marind saat ini tinggal sedikit, dan bakal berdampak buruk terhadap generasi penerus suku Marind.

Penyampaian tersebut disampaikannya pada acar pembukaan Festival Kali Maro Pantai Arafura di pinggiran Kali Maro, Merauke.

Baca juga: Festival Kali Maro di Merauke Digelar, Pastor Andreas: Mengangkat Martabat Suku Marind dan Yeinan

"Khusus untuk wilayah ini, saya ingatkan kembali bahwa, jangan jual tanah. Provinsi hadir bagaikan arus besar yang datang, semua orang saat ini bakal membeli tanah sebanyak banyaknya," kata Romanus, Minggu (1/10/2023).

Bupati Romanus meminta, agar tanah masyarakat adat yang dimiliki saat ini dijaga dengan baik.

 

 

Dengan hadirnya Provinsi Papua Selatan, kata Bupati Romanus, banyak orang memerlukan tanah untuk jangka panjang, dan disanalah pemilik tanah bakal tergiur untuk melepaskan tanah adat.

Baca juga: Dibalik Sukses Puteri Suku Marind Menjabat Kepala Kampung Enggol Jaya Merauke

Penegasan itu disampaikan, sebab bupati melihat, sesuai laporan yang diterimanya, tanah adat orang Marind belakangan ini banyak yang dijual dengan jumlah berhektar-hektar.

"Di kampung Alatep juga saya sudah sampaikan ke mereka disana, jangan jual tanah, karena jumlah suku kita tinggal sedikit. Jadi yang saya sampaikan, sebagai bupati dan juga sebagai anak Malind, bapak ibu tolong dengar dan laksanakan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved