ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Makassar Tuan Rumah AHLF

Hak Dasar Penyandang Disabilitas Digaungkan Tri Rismaharini di AHLF 2023

Menurutnya, AHLF menjadi ajang menemukan solusi untuk menjawab tantangan tersebut.

Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/Istimewa
Sebanyak 11 Negara ASEAN mendiskusikan penegakan hak dasar penyandang disabilitas dalam The ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025 di Hotel Four Points Makassar pada Selasa (12/10/2023). 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Menteri Sosial (Mensos ) Tri Rismaharini memaparkan upaya Indonesia dalam membangun inklusifitas bagi disabilitas di hadapan delegasi 11 negara ASEAN.

Hal ini menurutnya harus menjadi perhatian 11 delegasi negara ASEAN.

"Selama dekade terakhir, kita telah menyaksikan kemajuan signifikan dalam mendorong inklusi penyandang disabilitas," katanya, saat membuka Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pasca Tahun 2025 atau The ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025 di Hotel Four Points Makassar, Selasa (12/10/2023).

Baca juga: Mensos Risma Sambangi Keluarga Korban Gempa Bumi di Kota Jayapura, Santunan Diserahkan

Menurutnya, AHLF menjadi ajang menemukan solusi untuk menjawab tantangan tersebut

Ia menyebut,  upaya yang dilakukan pihaknya, yakni inklusi disabilitas di Indonesia sudah terintegrasi dalam rencana aksi nasional penyandang disabilitas.

"Kemajuan ini terlihat melalui integrasi hak-hak penyandang disabilitas ke dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan dokumen internasional lainnya," sebutnya.

Dijelaskan, rencana aksi ini membuka pemenuhan hak penyandang disabilitas di Indonesia.

Mulai dari sektor seperti kesehatan, ketenagakerjaan, pendidikan, hak-hak sipil.

Sambung Tri Rismaharini, kesetaraan di depan hukum, sosial hingga hak kesejahteraan juga masuk di dalam rencana aksi.

Kendati begitu, mantan Wali Kota Surabaya itu mengaku, masih ada  sejumlah tantangan dihadapi.

Terutama menghapuskan stigma dan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas.

"Menghilangkan berbagai hambatan yang mereka hadapi, memfasilitasi partisipasi mereka di berbagai bidang”.

"Lalu menerapkan pendekatan siklus hidup dalam pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas," lanjutnya.

Baca juga: Mensos Risma Lihat Anak Penderita Hidrosefalus di Jayapura, Ibunya Menangis Saat Diberi Santunan

Mensos Tri Rismaharini menyebut penegakan hak dasar individu penyandang disabilitas sangat penting.

Hak tersebut mencakup kehidupan bermartabat, dilindungi dari ancaman seperti pengabaian, pengurungan, pelembagaan, dan isolasi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved