Pemkab Jayapura
Kasus Gantung Diri di Sentani, DP3A Jayapura Minta Orangtua Tua Peka Terhadap Perubahan Sikap Anak
Orangtua perlu meningkatkan pemantauan, serta kepekaan terhadap perubahan sikap anak.
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Lidya Salmah
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Kepala Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Jayapura, Miryam Soumilena mengaku, turut prihatin atas kasus gantung diri seorang remaja laki-laki, yang heboh di wilayahnya.
Miryam berharap para orangtua mengambil hikmah dari kasus tersebut.
Orangtua perlu meningkatkan pemantauan, serta kepekaan terhadap perubahan sikap anak.
Baca juga: Remaja 16 Tahun di Sentani Tewas Gantung Diri, Diduga Tersinggung Nasehat Orangtua
Apabila melihat perubahan sikap anak yang tidak seperti biasanya, kata Miryna, orangtua atau anggota keluarga lainnya harus berinisiatif mengajak si anak untuk bercerita, sehingga anak tersebut merasa adanya perhatian.
"Jangan dibiarkan, harus ajak diskusi, cerita, bermain dengan anak agar mereka merasa bahwa mereka diperhatikan,” ujar Miryam, Kamis (19/10/2023).
Ketika ada perhatian khusus dari orangtua atau keluarga, maka sang anak akan merasa bahwa teman dan sahabat terbaik adalah orangtua sendiri.
“Tetapi ketika ada pembiaran atau kurang perhatian, ya justru mereka akan bersikap lain juga,” terang Miryam.
Menurutnya, jika seorang anak merasa tersingkir dan memilih diam, itu menandakan batinnya mulai tertekan, dan dampaknya adalah mengganggu kejiwaannya.
Sebab itu, sebagai orangtua seyogyanya memberi kasih sayang tanpa membeda-bedakan, begitu juga dengan cara menyampaikan nasehat.
"Memberi nasihat kepada anak umur 13-16 tahun harus dengan tutur kata yang baik karena ini masa umur yang labil. Ya, gunakan hati nurani orang tua, coba bayangkan sudah dibully di sekolah lalu di rumah ada tekanan pasti terganggu mentalnya,” ucap Miryam.
“Nah, akhirnya dia bisa menyusahkan dirinya karena menganggap tidak diperhatikan orangtua," timpal Miryam.
Baca juga: Remaja Gantung Diri di Rumah Kosong Sempat Pamit Kuliah di Luar Papua
Miryam juga mengingatkan kepada para orangtua, apapun kesibukannya, anak adalah bagian dari kehidupan.
Anak mempunyai hak mendapatkan perhatian dari keluarga, terutama orangtua.
Sebelumnya diberitakan, remaja berinisial MAW (16) ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya di BTN Marwah, Kehiran, Sentani, Rabu (19/10/2023).
Tribun-Papua.com
Kabupaten Jayapura
Gantung Diri
Sentani
BTN Marwah Yahim
Polres Jayapura
gangguan mental
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Miryam Soumilena
Sugarda A B Trenggono
| Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemkab Jayapura Bakal Salurkan Beras 430 Ton |
|
|---|
| Reses Komisi IV DPRD di Jayapura, Bupati Yunus Wonda Ungkap Kendala pada Sektor Pertanian |
|
|---|
| Masyarakat Adat Kabupaten Jayapura Dilibatkan Dalam Perawatan 65 Tower BTS |
|
|---|
| Pemkab Jayapura Luncurkan Sistem Digitalisasi Pajak dan Retribusi Daerah |
|
|---|
| Kantor Otoritas Bandar Udara X Sosialisasi dan Sepakati Batas Ketinggian Bangunan di Kawasan KKOP |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/19102023-Miryam.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.