YPMAK

Dapat Bantuan Modal dari YPMAK, Usaha Aksesoris Papua Milik Elly Wenda Diharapkan Berkembang

Tribun-Papua.com/Istimewa
Elly Wenda saat memamerkan jualan aksesoris Papua di Pasar Lama Timika. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA- Elly Wenda adalah penjual aksesoris asli Papua seperti mahkota dari bulu burung cendrawasih, mahkota dari bulu burung kasuari, kalung dari taring babi, kalung dari kerang, gelang, dompet kulit kayu, noken, benang noken, dan lain lain.

Aksesoris yang dijual Elly Wenda berlokasi di Pasar Lama Timika  dengan cara dihamparkan di depan toko Abadi karena lokasi tersebut menurutnya strategi dan memikat minat konsumen.

Penjualan aksesoris miliknya prospeknya sangat bagus di mana Elly termasuk pedagang senior di Pasar lama.

Disebabkan kurangnya modal untuk mengembangkan usaha maka Elly mencoba mengajukan proposal usaha untuk mengikuti program bantuan kredit usaha yang diperuntukkan bagi masyarakat 7 suku dari YPMAK (Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan kamoro). 

Baca juga: YPMAK Melalui BRI Bantu Usaha Kerajinan Tangan Tradisional Milik Kusmiyati Moyau 

Setiap peserta kredit bantuan usaha YPMAK wajib mengikuti program pelatihan wirausaha dan juga program pendampingan usaha yang diselenggarakan oleh YPMAK dengan mendatangkan tenaga pendamping dari PIBI Ikopin Bandung dengan menjalani pelatihan. 

Pengajuan dana bantuan kredit usaha Elly disetujui oleh YPMAK dan dicairkan melalui Bank BRI, sehingga Elly bisa menambah jumlah barang dagangannya dan bisa lebih memaksimalkan penjualannya. 

Setelah mendapat tambahan modal Elly juga bisa mendatangkan produk Aksesoris dari luar daerah seperti dari Wamena walaupun belum terlalu maksimal karena jumlah modal yang diperoleh masih belum sebanding dengan kebutuhan modal yang diharapkan.

Kendala yang dihadapi Elly saat ini selain tambahan modal yang belum maksimal untuk membeli barang dagangan adalah masalah pengadaan bulu burung cendrawasih yang termasuk binatang yang dilindungi.

Jika membeli produk mahkota burung cendrawasih yang sudah jadi harganya sangat mahal, padahal mahkota dari bulu burung cendrawasih adalah aksesoris yang banyak dicari oleh masyarakat suku asli walaupun harganya terbilang cukup mahal.

Kalau bulu burung kasuari masih relatif lebih mudah untuk mendapatkannya, karena banyak masyarakat yang menjual bulu burung kasuari kepada Elly.

Baca juga: Letjen Maruli Simanjuntak Berpeluang Jadi KSAD, Begini Kata Menantu Luhut Binsar Pandjaitan

Elly bisa membuat mahkota dari bulu burung kasuari yang juga banyak dicari oleh masyarakat suku asli Papua untuk pelaksanaan acara adat suku asli.

Walaupun secara kualitas masih di bawah dari mahkota bulu burung yang dibeli dari toko aksesoris, Elly berharap mendapat pelatihan membuat aksesoris agar bisa meningkatkan kualitas dari produk yang dibuatnya.

Elly rutin berjualan setiap hari dan pendapatannya terbilang cukup lumayan tinggi setiap harinya, dalam satu hari Elly bisa memperoleh penghasilan antara Rp 2.000.000 sampai Rp 3.000.000. 

Elly sudah terbiasa menerapkan strategi harga yang bisa mendatangkan tingkat keuntungan yang lebih maksimal.

Elly juga sudah terbiasa menyisihkan dari pendapatannya untuk ditabung di bank. (*)