ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Kisah Angganita Mandowen, Nakes Kemenkes Nyaris Dibunuh KKB di Pedalaman Yahukimo: Dituduh Intel

Padahal, mereka rela terjun ke pedalaman Yahukimo demi mengecek kesehatan masyarakat setempat.

KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI
Angganita Mandowen (baju biru) yang merupakan korban penganiayaan KKB di Distrik Amuma, sedang menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu (1/11/2023). 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Penganiayaan terhadap empat tenaga kesehatan (nakes) oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada Selasa (31/10/2023), menyita perhatian Tanah Air.

Bagaimana tidak, empat nakes dari Kementerian Sosial (Kemenkes) yang hendak memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang dikabarkan mengalami bencana kelaparan di Amuma, malah mendapat perlakuan tak manusiawi.

Padahal, mereka rela terjun ke pedalaman Yahukimo demi mengecek kesehatan masyarakat setempat.

Satu diantara empat korban, Angganita Mandowen (41), menceritakan detik-detik menegangkan saat KKB menganiaya mereka pada Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Lima Tenaga Kesehatan Kemenkes Dianiaya KKB di Amuma Yahukimo Papua Pegunungan, Ini Identitas Korban

Mulanya, Angganita dan empat rekannya ditugaskan oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan pelayanan kesehatan di Distrik Amuma setelah beredar kabar bencana kelaparan.

Angganita berangkat bersama Danur Widuran, Ferdinandus Suweni, Adrianus Erdwarder Harapan, dan Sandi Ransa.

Bupati Yahukimo Didimus Yahuli sedang menjenguk salah satu Nakes yang menjadi korban penganiayaan di Distrik Amuma, pada Selasa (31/10/2023). Saat ini seluruh korban berada di RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu (1/11/2023)(KOMPAS.com/Dhias Suwandi)
Bupati Yahukimo Didimus Yahuli sedang menjenguk salah satu Nakes yang menjadi korban penganiayaan di Distrik Amuma, pada Selasa (31/10/2023). Saat ini seluruh korban berada di RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu (1/11/2023)(KOMPAS.com/Dhias Suwandi) (Tribun-Papua.com/Kompas.com)

Dituduh intelijen

Angganita mengungkapkan, KKB menyerang mereka saat para nakes saat menunggu kedatangan pesawat yang akan menjemput mereka dari Distrik Amuma, Selasa (31/10/2023).

Sedangkan mereka diketahui telah melakukan pelayanan kesehatan di wilayah itu sejak Senin (30/10/2023).

"Mulanya mereka berempat (empat rekan-rekan Angganita) ke tempat radio SSB untuk menanyakan pesawat datang jam berapa (karena tidak ada jaringan telekomunikasi)," kata Angganita saat ditemui oleh Kompas.com di Dekai, Rabu (1/1/2023).

Tiba-tiba sekitar 30 orang tak dikenal yang ternyata adalah KKB mendatangi mereka sembari membawa senjata.

Angganita yang ketakutan segera meminta semua rekannya masuk ke dalam kamar.

"Pas turun kami sedang berada di rumah perawat, adik (rekan Angganita yang benama Adrianus Erdwarder) yang dengar dari ujung bandara sudah berteriak, saya bilang masuk semua satu kamar, tidak boleh ada yang keluar," kata dia.

Namun lantaran panik, salah satu nakes Adrianus melompat ke luar jendela dan langsung diserang oleh anggota KKB yang berada di luar.

"Dia (Adrianus) lompat ke luar jendela, dia dipotong tangannya," paparnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved