ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkab Jayapura

Petugas Kesehatan di Distrik Airu dan Ravenirara Jayapura Terkendala Akses Jaringan Internet

Kepala Puskesmas Pagai, Distrik Airu, Marsamido Adadikam mengatakan kendala internet terjadi pada sistem pelaporan 2023 yang sudah berbasis elektronik

Tribun-Papua.com/ Putri
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie saat diwawancarai di Puskesmas Harapan, Kampung Nolokla, Distrik Sentani Timur. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie mengungkapkan tantangan petugas kesehatan saat bekerja di daerah daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Salah satunya mengenai keterbatasan akses jaringan internet di Distrik Ravenirara dan Airu.

Diketahui kedua distrik itu merupakan distrik terjauh dari Kabupaten Jayapura.

Khairul mengatakan layanan akses internet, kelistrikan dan infrastruktur sangat dibutuhkan petugas untuk menjangkau masyarakat. 

Namun tantangan layanan kesehatan tersebut tergantung pada infrastruktur umum pemerintah.

Baca juga: Angganita Mandowen Ungkap Kronologi 5 Nakes Selamat dari Pembantaian KKB di Amuma Yahukimo

"Masyarakat bisa ke Puskesmas kalau jalan baik, bisa berkomunikasi petugas kalau ada signal yang bagus. Ibu hamil bisa berkomunikasi dengan petugas dirumah kalau signal baik," jelasnya di halaman kantor Dinas Kesehatan, Gunung Merah, Sentani, Kamis (9/11/2023).

Menurutnya, ada beberapa tempat yang signalnya tidak ada sama sekali, padahal ada tower yang dibangun. 

Karena itu mengingat saat ini sistem pelaporan dilakukan secara elektronik, pihaknya pun tengah berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Jayapura untuk mengatasi hal tersebut.

"Saya sudah melakukan konfirmasi dengan Kepala Dinas Kominfo. Semoga mendapatkan perhatian dan ada signal di Puskesmas," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Pagai, Distrik Airu, Marsamido Adadikam mengatakan kendala internet terjadi pada sistem pelaporan 2023 yang sudah berbasis elektronik atau online.

Sedangkan untuk mengakses ke kampung terdekat yang memiliki akses internet membutuhkan waktu dan bahan bakar karena jarak yang cukup jauh.

"Kami memang terkendala disitu, di 2022 memabg ada bantuan VSAT hanya karena sudah selesai alatnya sudah dilepas, waktu ada alat itu kami pelaporan tepat waktu," jelasnya.

Baca juga: Lima Tenaga Kesehatan Kemenkes Dianiaya KKB di Amuma Yahukimo Papua Pegunungan, Ini Identitas Korban

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Puskesmas Ravenirara, Cipta Sijabat yang membenarkan kesulitan tersebut sejak 2020 silam. Akses yang didapat dari jaringan milik PT. Indosat namun hanya di waktu-waktu tertentu.

Karena itu, pihaknya melakukan inovasi pelaporan titip pesan menggunakan perahu ke kota.

"Kami gunakan solar jadi tergantung cuaca, kalau malam biasanya jaringan cukup baik, tapi tidak stabil," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved