ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Ganjar ke Papua

Kampus Bukan Tempat Kampanye Politik, BEM-DPMF Uncen Jayapura Tolak Kuliah Umum dari Ganjar Pranowo 

Uncen didirikan untuk mendidik dan mengajar agar menjadi mahasiswa yang berprestasi, bukan berpartisipasi dalam kampanye politik praktis.

|
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Istimewa
Fyler Kuliah Umum Ganjar Pranowo di Kampus Uncen. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPMF) dari 9 fakultas di Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura menolak tegas kuliah umum yang akan diisi Ganjar Pranowo

Berdasarkan informasi, kuliah umum yang disampaikan Calon Presiden Indonesia Nomor urut 3 tersebut bakal berlangsung di Auditorium Uncen Abepura, Selasa (21/11/2023) sekira pukul 13:30 WIT. 

Dalam kuliah umum Ganjar Pranowo ini, mengusung tema “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Bahkan, flayer dan undangan kuliah umum telah beredar luas di grup Alumni Uncen dan beberapa grup WhatsApp. 

Baca juga: Mahfud MD Resmi Ditunjuk Dampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024: Berikut Prestasi Sang Profesor

Menurut Ketua BEM FH Uncen, Yanes Hisage, pihaknya menolak tegas kuliah umum itu, lantaran kampus bukan tempat kampanye politik praktis. 

"Uncen didirikan untuk mendidik dan mengajar agar menjadi mahasiswa yang berprestasi, bukan berpartisipasi dalam kampanye politik praktis lalu terjerumus,"tegasnya kepada Tribun Papua.com, Selasa (21/11/2023). 

Yanes juga menyinggung soal tema sentral kuliah umum tersebut, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Hari ini adalah hari lahirnya otonomi khusus di dalamnya ada empat substansi yang fundamental yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial politik."

"Selama 20 tahun berjalan faktanya kesejahteraan itu belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat akar rumput di Papua," sambung Yanes. 

BEM-DPMF pun menilai, hingga saat ini sebagian masyarakat belum merasakan manfaat dari Otsus tersebut. 

"Atas dasar itulah kami menolak, ditambah hari ini libur fakultatif di Papua,"tukas Yanes.

Yanes kembali menegaskan, bahwa Uncen adalah lembaga pendidikan milik masyarakat Papua, sehingga nama baiknya harus senantiasa dijaga.

"Jangan jadikan panggung politik untuk mengkampanyekan arah politik praktis tahun 2024. Kami mempertegas untuk lembaga Uncen hentikan ciptakan panggung untuk para calon presiden republik Indonesia menyampaikan orasi atau kampanye politik secara personal,"terang dia. 

Jika bicara keadilan, maka seyogyanya tiga calon presiden republik Indonesia menyampaikan gagasan dan ide secara kolektif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved