ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Ganjar ke Papua

CALON PRESIDEN Boleh Berikan Kuliah Umum di Uncen, Tapi Ini yang Harus Dilakukan

Ketua BEM Ekonomi, Binius Kakyarmabil mengatakan, mahasiswa menolak Calon Presiden RI Ganjar Pranowo karena datangnya sendiri.

|
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Yoshua Hanokh Sinah
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat menyalami para relawan dan simpatisannya di Lapangan PTC Entrop, Kota Jayapura, Papua, Selasa (21/11/2023) sore. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) mengatakan, kuliah umum bakal diijin jika yang datang adalah dari tiga calon presiden.

Hal ini menurut para mahasiswa Uncen, agar tidak ada motif politik di ruang akademis khususnya kampus Uncen.

Baca juga: INI ALASAN Mahasiswa Uncen Tolak Kuliah Umum Calon Presiden Ganjar Pranowo

Ketua BEM Ekonomi, Binius Kakyarmabil mengatakan, mahasiswa menolak Calon Presiden RI Ganjar Pranowo karena datangnya sendiri.

"Kami bisa ijinkan kalau yang datang kesini adalah dari tiga calon presiden. Jadi kalau tiga pasangan yang datang boleh bisa berikan kuliha umum," ujarnya.

 

 

Sekadar diketahui, Ganjar Pranowo ditolak memberikan kuliah umum di Uncen pada, Selasa (21/11/2023).

Penolakan tersebut digelar oleh sejumlah mahasiswa Uncen dengan menggelar demo damai di kampus tersebut.

"Kami mahasiwa dan mahasiswi uncen meminta Rektor dan Pembantu Rektor (PR) III Uncen setop membawa masuk politik praktis di lingkungan kampus,” teriak seorang mahasiswa saat aksi demo tersebut.

Baca juga: GANJAR PRANOWO: I Love You, Papua!

“Tolak Ganjar Pranomo, Ganjar Pranomo dia bulan akademi dia politikus berhenti politisasi kampus Uncen Papua," serunya.

Kordinator lapangan dalam orasinya, Kamus Bayage mengatakan, saat ini yang diinginkan adalah diskusi akademisi.

“Jangan hanya satu orang agar tidak terlihat ada agenda politik,” tukasnya.

"Harus tiga calon presiden yang datang. Itu baru pas agar tidak ada kepentingan politik di ruang akademisi, tapi bisa diskusi yang baik secara akademisi itu harapan kami," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved