ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

TPNPB-OPM Klaim Menembak Mati 8 Anggota TNI di Nduga

Penembakan yang terjadi di Pos TNI di Distrik Paro, Kabupaten Nduga Papua itu, pada Sabtu (25/11/2023).

|
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Lidya Salmah
ISTIMEWA
BANTAH MINTA UANG - Tampak Egianus Kogoya yang ditemani pasukannya mengeluarkan pernyataan yang berisi bantahan dirinya minta uang tebusan Rp 5 Miliar untuk membebaskan Pilot Susi Air, Philips Mark Marthens. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA -Pasukan TPNPB Ndugama dibawah pimpinan Perek Jelas Kogeya mengklaim menembak mati sebanyak 8 prajurit TNI di Distrik Paro, Nduga, Papua  Pegunungan.

Melalui siaran pers manajemen markas pusat komando nasional, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pada Senin (27/11/2023), Panglima Kodap III Ndugama Derakma Bridjen, Egianus Kogoya dan pasukannya bertanggungjawab terhadap aksi penembakan tersebut.  

Manajemen TPNPB sudah menerima laporan resmi dari pasukan TPNPB wilayah Ndugama, Papua, yang mana dalam laporannya disebutkan bahwa, pasukan TPNPB dibawah pimpinan Perek Jelas Kogeya telah berhasil menembak 8 anggota Kopasus di Distrik Paro-Kabupaten Nduga.

Baca juga: Egianus Kogoya Klaim Bukan Pembunuh Michelle Kurisi, Komnas HAM Papua Bereaksi

Penembakan yang terjadi di Pos TNI di Distrik Paro, Kabupaten Nduga Papua itu, pada Sabtu (25/11/2023).

Dalam rilsinya, dijelaskan Perek Jelas Kogoya melaporkan pada, Minggu (26/11/2023) dan Sabtu,(25/11/2023) sekitar pukul 11:59 WIT di Pos Paro, Nduga, terjadi baku tembak antara pasukan TPNPB-OPM kodap III Ndugama-Derakma dibawah pimpinan Perek Jelas Kogeya dan TNI.

Baku tembak dimulai tepat pukul 11:59-16:00 WIT saat TNI memata-matai pos penjagaan pasukan TPNPB.

Pemantauan ini dilakukan TNI untuk menyerang pasukan TPNPB yang sedang melintas di jalur pos penjagaan tersebut. 

Lalu,  pasukan khusus TPNPB  yang melintasi melakukan serangan balik terhadap anggota Kopassus

"Dalam kontak senjata tersebut, kami tembak  8 orang anggota Kopassus tewas di tempat. Itu ukuran pas dan sementara yang kena dengan peluruh nyasar kami tidak hitung dan kami sudah pastikan yang tersisa dari tim Kopasus itu hanya 3 orang yang masih hidup," kata Perek Jelas Kogeya.

Sementara menurut Perek Jelas Kogeya,  pasukannya tidak ada yang korban maupun luka-luka. 

"Kami lolos dari serangan tiba-tiba yang dilakukan oleh Kopassus,"akunya. 

Lanjutnya, sekira pukul 15:00 WIT ada tiga helikopter melakukan serangan balik dari atas udara.

"Kami lakukan tembakan ke tiga helikopter tersebut, sehingga bodi 2 helikopter tersebut terkena  enam peluru di sasaran. Kami yakin akan jadi barang rongsokan, sementara satu helikopter peluru mengenai bagian bodi bawah sehingga itu pasti baik-baik saja," beber Perek Jelas Kogoya.

Kata Perek Jelas Kogeya baku tembak ini dimulai pukul 11:59 hingga 16:15 WIT.

Menurut Perek Jelas Kogeya, Tim Kopassus itu telah berada di Distrik Paro semenjak aksi penyanderaan pilot asal Selandia Baru dan pembakaran pesawat pada 7 Februari 2023. 

"Sampai saat ini sebagian mayat belum dievakuasi dari Paro,"ungkapnya.

Masih dikatakan Perek Jelas Kogeya,  pada, Minggu (26/11/2023) helikopter  sempat  beroperasi di atas udara, namun pihaknya tidak mengeluarkan tembakan terhadap helikopter tersebut. 

"Karena hari ini adalah hari ketujuh Tuhan beristirahat setelah menciptakan langit dan bumi serta isinya. Kalau besok ada serangan lagi maka kami siap melayani,"ucapnya menantang.

Baca juga: Sejumlah Anak Buah Egianus Kogoya Ditangkap, Kapolda Berharap Bisa Memutus Pasokan Logistik ke KKB

Perek Jelas Kogeya menekankan, pihaknya menunggu niat baik Jakarta untuk negosiasi pembebasan pilot Selandia Baru ini, tetapi hingga saat ini belum ada tanda-tanda proses negosiasi.

"Kami melihat Indonesia masih kepala batu melakukan serangan-serangan terhadap kami (TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma) maka itu kami siap melayani Indonesia," tegasnya. 

Berdasarkan informasi dihimpun Tribun-Papua.com, sebanyak empat jenazah dan dua korban luka luka telah dievakusi ke Timika, Minggu (26/11/2203).

Empat jenazah hari ini telah diberangkatkan ke daerah masing-masing.

Berikut identitas para korban meninggal dunia antara lain, Praka Dwi Bekti, Praka Yipsan Lodou, Pratu Miftahul Firdaus, dan Prada Dermawan. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved