Papua Terkini
Sikapi Kericuhan di Namblong Jayapura, Seblon Dwaa: Saya Hadir Meredam Situasi saat Insiden Terjadi
Seblon Dwaa mengatakan, narasi itu dipelintir oleh sejumlah pihak sebagai propaganda perpecahan dalam insiden yang tengah terjadi pada Senin.
Penulis: Yoshua Hanokh Sinah | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-papua.com, Yoshua Hanokh Sinah
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Tokoh yang dituakan oleh masyarakat Kuansu dan Bongrang, Seblon Dwaa, menepis isu yang beredar soal dirinya dituding meminta Pj Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo untuk mengevakuasi warga transmigran di Kampung Karya Bumi Besum, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura.
Seblon Dwaa mengatakan, narasi itu dipelintir oleh sejumlah pihak sebagai propaganda perpecahan dalam insiden yang tengah terjadi pada Senin (1/1/2024).
Seblon menegaskan, kehadiran dirinya di tengah bentrok antarwarga yang berujung korbn jiwa adalah untuk membendung situasi agar dampaknya tidak meluas.
"Saya memang kemarin bersama massa, saya juga keluarkan statemen meminta Pj Bupati dengan maksud keluarkan warga, kosongkan daerah tersebut karena daerah tersebut berada di tengah kampung masyarakat asli Papua."
Baca juga: Ratusan Warga Megungsi Akibat Kericuhan di Kampung Karya Bumi Besum Jayapura
"Oleh karena itu saya minta untuk dikosongkan sebagai antisipasi, dan saya tidak mau ada pertumpahan darah, takut massa sudah brutal" jelasnya saat ditemui Tribun-Papua.com, Selasa (2/1/2023) malam di Sentani.
Seblon juga mengimbau kepada masyarakat yang bertikai untuk tetap menahan diri dengan tidak melakukan aksi yang dapat merugikan sesama.
"Saya selalu bilang jangan anarkis, selama 1x24 kami di masjid itu tidak ada pembakaran yang kembali dilakukan massa," tegasnya.
Terkait penanganan dalam insiden ini, Seblon mengatakan saat ini pihaknya melalui tua-tua adat sedang melakukan pertemuan bersama Pj Bupati Jayapura.
Ratusan warga dievakuasi
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura, Jan Willem Rumere menyebut ada 501 jiwa warga yang dievakuasi, pascaricuh di Distrik Namblong pada Senin.

Mereka mengungsi ke tiga kampung, yakni, Kampung Benyom Jaya 1, Kampung Nimbongkrang, dan Kampung Benyom Jaya 2.
Baca juga: KNPB Tidak Bertanggung Jawab Atas Kericuhan saat Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe
"Sesuai data, untuk Kampung Benyom Jaya 1 sendiri sudah tercatat ada 274 jiwa, sementara yang sisahnya, ada tersebar di Kampung Nimbongkrang, dan Benyom Jaya 2," kata Jan kepada Tribun-Papua.com, melalui panggilan telepon di, Jayapura, Selasa, (2/1/2024).
Kericuhan berujung meninggalnya seorang warga, serta delapan bangunan terbakar.
Jan berharap, kiranya ketiga kepala kampung, yakni Benyom Jaya 1, Nimbongkrang, dan Benyom Jaya 2 dapat terus berkoordinasi, agar ada upaya yang dilakukan melalui pembiayaan untuk menjawab makan minum para pengungsi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.