Kabar Duka
KABAR DUKA: Uskup Emiretus Mgr Antonius Pain Ratu SVD Tutup Usia
Duka mendalam bagi Keuskupan Atambua. Uskup Emiretus Keuskupan Atambua, Mgr Antonius Pain Ratu SVD dikabarkan wafat.
Penulis: Roy Ratumakin | Editor: Roy Ratumakin
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Duka mendalam bagi Keuskupan Atambua. Uskup Emiretus Keuskupan Atambua, Mgr Antonius Pain Ratu SVD dikabarkan wafat.
Uskup Anton yang lahir pada 2 Januari 1929 itu wafat diusianya yang ke 95 tahun. Informasi wafatnya sang Uskup tertua di Indonesia tersebut berseliweran di media sosial.
Berbagai ucapan duka pun mengalir kepada putra asli Lamawolo, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Baca juga: Natal Bersama Pemkab Merauke, Uskup: Kegelapan Masih Meliputi Kabupaten Kita
Profil
Mgr Antonius Pain Ratu SVD telah menjabat sebagai Uskup Atambua sejak 1984 hingga pengunduran dirinya diterima pada 2 Juni 2007.
Pain Ratu lahir dari ayah Kosmas Kopong Liat, seorang petani dan tengkulak yang merupakan Kepala Suku Ratumakin, kepala kampung, dan juga anggota majelis gereja serta ibu Maria Boli Beraya, anak Kepala Suku Atakela, pemimpin kelompok kerja perempuan di kampung, penjual tembakau dan dendeng ikan paus.
Pain Ratu menjalani pendidikan dasar di SR Leworere, Tanah Boleng pada tahun 1939 dan pendidikan lanjutan di Vervolgd School, Larantuka tahun 1940 hingga 1942.
Ia kemudian masuk ke Seminari St Yohanes Berkhmans, Todabelu-Mataloko, Ngada sejak 1942 hingga 1950 dan juga Seminari Tinggi St Paulus Ledalero sejak tahun 1950 hingga 1958.
Baca juga: Dampingi Uskup Jayapura, Bupati Gusbager Ibadah Malam Kudus Bersama Masyarakat di Ubrub
Karya
Pastor Pain Ratu ditahbiskan menjadi imam Serikat Sabda Allah pada 17 Agustus 1958.[3] Ia ditahbiskan oleh Uskup Larantuka, Mgr Gabriel Manek, SVD pada 17 Agustus 1958 (sumber lainnya menuliskan pada 15 Januari 1958) di Nita bersama RP Clemens Cletus da Cunha, SVD, RP Lambert Paji Seran, SVD, dan RD Petrus Sepe.
Mereka mengambil moto tahbisan "Sungguh Aku datang" (Ecce, venio; Ibr 10:7).
Setelah menempuh pendidikan lanjut antropologi budaya dan Institut Pastoral Asia Timur (EAPI) dan melewati tahun-tahun pastoral, pada 12 April 1972 ia diangkat menjadi Regional SVD (sekarang provinsial) yang dijabatnya tiga periode berturut-turut.
Pada 2 April 1982, Mgr Pain Ratu ditunjuk sebagai Uskup Auksilier Atambua dengan gelar Uskup Tituler Zaba.
Baca juga: Resmikan Gereja Katolik St Fransiskus Xaferius Elelim Bersama Uskup Jayapura, Ini Pesan Bupati Nahor
Ia memilih moto tahbisan "Maranatha" (1Kor 16:22).
Ia ditahbiskan menjadi uskup pada 21 September 1982. Dalam penahbisan tersebut, Uskup Atambua Mgr Theodorus van den Tillaart, SVD menjadi Uskup Penahbis Utama, dengan Uskup Ko-konsekrator adalah Uskup Malang, Mgr Franciscus Xaverius Sudartanta Hadisumarta, O Carm, Uskup Agung Ende, Mgr Donatus Djagom SVD, dan Uskup Kupang, Mgr Gregorius Manteiro SVD.
Bersamaan dengan dikabulkannya permohonan pensiun Mgr van den Tillart, Mgr Pain Ratu ditunjuk meneruskan kepemimpinan di keuskupan tersebut.
Ia diinstalasi sebagai Uskup Atambua pada 9 Mei 1984.
Mgr Pain Ratu menjadi Uskup Ko-konsekrator bersama dengan Uskup Ruteng, Mgr Eduardus Sangsun SVD bagi Mgr Gerulfus Kherubim Pareira SVD sebagai Uskup Weetebula pada 25 April 1986.

Uskup Kupang, Mgr Gregorius Manteiro SVD menjadi Uskup Penahbis Utama.
Pada 6 Agustus 2000, Mgr Pain Ratu menjadi Uskup Penahbis Utama bagi Mgr Benyamin Yosef Bria sebagai Uskup Denpasar.
Uskup Agung Ende, Mgr Longinus Da Cunha dan Uskup Malang, Mgr Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro O Carm menjadi Uskup Ko-konsekrator.
Pada 2006, Mgr Pain Ratu berperan dalam menyerukan penghentian kekerasan dan pengrusakan masyarakat Atambua terkait eksekusi mati Fabianus Tibo, Marinus Riwu, dan Dominggus da Silva.
Ia juga memberikan contoh tentang keberpihakan Gereja kepada kaum kecil dan tertindas dengan perjuangan tanpa kekerasan, termasuk pengungsian besar-besaran dari Timor Timur yang memasuki Timor Barat.
Baca juga: Pesan Kedamaian Uskup Jayapura saat Resmikan Gereja Katolik Termegah di Kabupaten Yalimo
Mgr Pain Ratu juga menjadi motor dalam menjalin keakraban para pemimpin agama di Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara (TTU), kawasan perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Timor Timur (Timtim).
Mgr Pain Ratu pensiun sebagai Uskup Atambua pada 2 Juni 2007.
Kepemimpinan Keuskupan Atambua diteruskan oleh Mgr Dominikus Saku sampai penahbisannya.
Mgr Pain Ratu menjadi Uskup Penahbis Utama bagi Mgr Saku pada 21 September 2007, dengan didampingi Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang dan Uskup Weetebula, Mgr Gerulfus Kherubim Pareira SVD sebagai Uskup Ko-konsekrator. (*)
Uskup Atambua
Mgr Antonius Pain Ratu SVD
Uskup Emiretus
Lamawolo
Kabupaten Flores Timur
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Kosmas Kopong Liat
Kabar Duka
KABAR DUKA: Komedian Asal Papua Celo Meninggal Dunia, Dimakamkan di Merauke |
![]() |
---|
KABAR DUKA: Sekda Tambrauw Engelbertus Kocu Meninggal Dunia, Begini Penyebabnya |
![]() |
---|
KABAR DUKA: Uskup Emeritus Gerulfus Kherubim Pareira Meninggal di Maumere NTT |
![]() |
---|
KABAR DUKA: Ketua Dewan Adat Suku Elseng Meninggal, Piter Dantru Sosok Pengayom dan Bijak |
![]() |
---|
Eks Petinggi Sunda Empire Lord Rangga Dikabarkan Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.