YPMAK

Sosialisasi Motor Tempel 40 PK Suzuki, Ini Kata Wadir Program dan Monev YPMAK

Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Tampak suasana pelatihan penggunaan motor tempel 40 PK Suzuki di Pelabuhan YPMAK, Pomako, Timika, Papua Tengah, Rabu (31/1/2024). 

 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA- Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) gandeng Suzuki  sosialisasi perawatan berkala motor tempel 40 PK kepada Kelompok Kerja (Pokja) kampung di wilayah pesisir, Mimika, Papua Tengah.

Sosialisasi perawatan berkala mesin tempel Suzuki ini merupakan program yang diberikan kepada Pokja kampung pesisir agar mereka lebih paham untuk menggunakannya di perahu fiber yang disumbangkan oleh YPMAK.

"Ini adalah program kampung di tahun 2022 di mana kami telah mengadakan 50 unit mesin tempel Suzuki dan perahu fiber untuk pengurus Pokja di masing-masing kampung wilayah pesisir Mimika," kata Wakil Direktur (Wadir) Program dan Monitoring Evaluasi (Monev) YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro kepada Tribun-Papua.com.

Baca juga: Program Tahun 2024 YPMAK Fokus Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Nur Ihfa Karupukaro mengatakan, pengadaan motor tempel ini adalah merek Suzuki dan di Mimika kebanyakan menggunakan mesin Yamaha sehingga penting dilakukan sosialisasi kepada pengurus Pokja.

Wakil Direktur (Wadir) Program dan Monitoring Evaluasi (Monev) YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro.
Wakil Direktur (Wadir) Program dan Monitoring Evaluasi (Monev) YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro. (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela)

"Jadi kami lakukan sosialisasi kepada lima Pokja dulu dan setalah itu akan dilakukan secara keseluruhan. Kami dikunjungi langsung oleh pihak Suzuki karena membeli dalam jumlah yang besar," katanya.

Lanjutnya, sebayak 50 pokja mendapat mesin 40 PK dilengkapi dengan satu unit perahu, pelampung, jangkar, tali, kotak P3K, dan perlengkapan lainnya.

Baca juga: Pantau Perkembangan Mahasiswa Penerima Beasiswa, YPMAK Gelar Monev di Unsurya Jakarta

 "Jadi satu Pokja satu perahu dan nantinya digunakan masyarkat untuk keperluan di kampung. Tidak hanya digunakan oleh pengurus Pokja tetapi ini juga untuk keperluan lainnya seperti mengantar orang sakit dan anak sekolah," tandasnya. (*)