Liga 2 Musim Baru di Depan Mata, BCN 1963 Minta Manajemen Segera Bentuk Kerangka Tim Persipura

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Manajemen Persipura Jayapura diminta bergerak cepat menyiapkan tim berjuluk Mutiara Hitam itu untuk berlaga di pentas Liga 2 musim depan.

Ketua Blackpearl Curva Nord (BCN) 1963, Capo Angky mengatakan, seharusnya manajemen secepat mungkin menentukan pelatih kepala Persipura untuk mengarungi Liga 2 musim 2024.

"Saat ini harusnya pelatih Kepala sudah di tunjuk, maka dia punya wewenang untuk membangun kerangka Tim, pelatih Kepala juga pastinya sudah harus melihat pemain mana saja yang harus di pertahankan dan di Rekrut untuk musim 2024," kata Capo Angky melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun Papua.com, Rabu (13/3/2024) siang.

Baca juga: Persipura Jayapura Tetap Bertahan di Liga 2, Abisai Rollo ungkap Hal Ini

Menurut Capo, pada musim 2024 pastinya klub Liga 1 dan 2 saling memburu pemain.

Untuk itu, lanjut Capo, Manajemen Persipura harus mengambil tindakan cepat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

"Target menuju Liga 1 musim depan sudah di tentukan, maka harus di bursa transfer musim ini manajemen harus jorjoran dalam nemboyong pemain-berkualitas," ujarnya.

Masih menurut Capo, tidak ada salahnya manajemen membawa pulang mantan pemain Persipura seperti Fery Pahabol, Boaz Sollosa, Todd Fere, Marko Meraudje, Gio Numberi, Theofilus Numberi, Matsunaga dan lainnya.

"Menuju Luga 1 itu menjadi target, maka manajemen harus belajar dari kesalahan di Liga 2 musim kemarin," tegas dia.

"Stop Rekrut pelatih yang tidak punya kemampuan membawa tim berkembang, masih banyak pelatih di Papua yang punya kualitas," imbuh Capo.

Baca juga: PREDIKSI: PSBS Biak Vs Persipura Jayapura, Jadi Laga Hiburan Tuan Rumah?

Selaku suporter militan, Capo kembali meminta manajemen segera bergerak.

"Jangan tunggu lagi, apakah mau persiapan hanya 2 minggu saja untuk ikut liga 2, dengan terget liga 1. Apakah supporter perlu turun jalan untuk membunyikan alarm tanda bahaya?" tanya dia. (*)