Ramadan di Papua
Hadapi Lonjakan Penumpang, Bandara Sentani Siapkan Tim Bantu Penyandang Disabilitas
Erik memastikan walaupun ada lonjakan penumpang tetap memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa dengan berkoordinasi bersama airlines.
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sentani, Erik Susanto memprediksi lonjakan penumpang penumpang sebesar 8 persen di momentum hari raya Idul Fitri 1445 Hijriyah.
Erik memastikan walaupun ada lonjakan penumpang tetap memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa dengan berkoordinasi bersama airlines.
"Kita pastikan bahwa setiap penumpang tidak antri di gate masuk, area check in, mendapatkan fasilitas suhu udara," ujarnya usai memipin apel pembukaan Posko Angkutan Udara Hari Raya Idul Fitri 2024, kemarin.
Baca juga: Bandara Sentani Buka Posko Terpadu Angkutan Udara Hari Raya Idul Fitri
Dalam posko itu pihaknya melibatkan internal PTAI, kantor kesehatan pelabuhan, kantor otoritas bandara wilayah X, dan Dinas Perhubungan Provins Papua untuk memastikan fungsi posko tepat sasaran.
"Kami libatkan stakeholder pemangku ketertiban untuk memastikan kemaman dan keselamatan sehingga kita harap pengguna jasa bisa mendapatkan keamanan," katanya.
Menghadapi lonjakan penumpang, posko tersebut akan dibuka selama 16 hari kedepan. Meski begitu PTAI belum menerima jadwal penerbangan tambahan (extra flights).
"Kami belum menerima extra flights, kami di bandara siapkan slog time waktu cukup," jelasnya.
Sementara, kenyamanan untuk penyandang disabilitas ada tim operasi yang siap membantu pengguna jasa di seluruh area bandara.

"Kami bandar udara yang ramah disabilitas kami juga sudah menyiapkan dari tim operasi penggunan jasa yang memerlukan bantuan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Reky D A mengatakan pembukaan posko angkutan udara untuk melakukan koordinasi komunikatif untuk mengantisipasi pelayanan transportasi udara.
Karena momentum itu, berbeda dengan hari biasa seperti lonjakan penumpang, delay, dan perubahan cuaca.
"Outputnya yaitu pelayanan terbaik kepda masyarakat, kami Pemrov Papua sebagai koordinasi untuk mitra perhubungan udara kami lihat pelayanannya masih bagus," ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.