KKB Papua
79 Orang Tewas akibat Konflik Bersenjata di Papua pada 2023, Kekerasan Semakin Menggila 4 Bulan Ini
Sebanyak 79 orang di antaranya tewas. Terdiri dari 37 warga sipil, 20 prajurit TNI, serta 3 anggota Polri.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
”Aksi tersebut didominasi dari KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua),” ujar Faisal.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri menyampaikan, pada akhir tahun yang bertepatan dengan momentum Natal, situasi wilayah terbilang kondusif.
Kendati demikian, dengan konflik yang belum usai, dia mengharapkan sinergitas dari berbagai pihak untuk menciptakan situasi damai di tanah Papua.
Konflik bersenjata makin menggila 4 bulan terakhir
Kekerasan oleh KKB semakin menjadi jadi sepanjang empat bulan terakhir.
Paling disorot adalah penembakan yang menewaskan Danramil Aradide, Kodim 1703-04/Deiyai, Letda Inf Oktovianus Sogalrey di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Oktovianus ditembak di jalan trans Paniai-Intan Jaya, oleh Komandan Operasi TPNPB Mayor Osea Satu Boma bersama pasukannya pada Rabu (10/4/2024) pukul 17.00 WIT.
Oktovianus ditembak di kawasan Pasir Putih, Distrik Aradide, saat hendak menjemput barang kiriman ke pelabuhan.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengeklaim pihaknya bertanggung jawab atas peristiwa ini.
Kepada Tribun-Papua.com, Jumat (12/4/2024), Sebby mengatakan tindakan ini sebagai upaya balas dendam atas tewasnya pentolan TPNPB Abu Bakar Kogoya di Kabupaten Mimika.
Sebby mengumumkan wilayah Paniai sebagai daerah rawan konflik bersenjata antara TPNPB kontra aparat gabungan TNI-Polri.
Ia pun mengimbau masyarakat non-Papua agar segera angkat kaki meninggalkan wilayah ini.
"Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB mengimbau kepada warga immigran Indonesia segera tinggalkan wilayah Paniai. Jika Anda tidak mengindahkan maka Anda bagian dari Indonesian Security Forces, dan akan menjadi target kami," ujarnya.

Perang Revolusi
Komandan Operasi TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai, Osea Satu Boma meningatkan aparat gabungan TNI-Polri untuk tidak menyisir warga sipil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.