ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

79 Orang Tewas akibat Konflik Bersenjata di Papua pada 2023, Kekerasan Semakin Menggila 4 Bulan Ini

Sebanyak 79 orang di antaranya tewas. Terdiri dari 37 warga sipil, 20 prajurit TNI, serta 3 anggota Polri.

|
Tribun-Papua.com/Istimewa
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terus menyebar berita bohong atau hoaks di seantero Bumi Cenderawasih. Tak hanya berita hoaks, kelompok separatis itu sering berbaur dengan masyarakat untuk dijadikan tameng. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Tercatat 209 peristiwa kekerasan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua sepanjang 2023.

Sebanyak 79 orang di antaranya tewas. Terdiri dari 37 warga sipil, 20 prajurit TNI, serta 3 anggota Polri.

Di pihak KKB, sebutan Polri terhadap Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) ada 19 orang tewas.

Satgas Operasi Damai Cartenz bentukan Polri juga telah menduduki 42 titik markas KKB serta menangkap 33 anggota kelompok tersebut.

Selama operasi ini, tim gabungan TNI-Polri ini berhasil menyita 32 pucuk senjata api, 1.279 butir amunisi, 25 unit magasin, 107 alat komunikasi, 31 bilah senjata tajam, serta 334 barang lainnya.

Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Kombes Faisal Ramadhani menyebut angka kematian akibat konflik ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca juga: Bripda Oktovianus Buara Tewas Ditikam di Yahukimo, Jubir OPM: Elkius Kobak Bertanggung Jawab

Selama tahun 2022, ada 53 orang tewas.

Pada 2022, Satgas Operasi Damai Cartenz mengamankan 12 anggota KKB, 1 pucuk senjata, serta 183 butir amunisi.

”Ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada 2022 fokusnya adalah preventif atau pencegahan, sedangkan tahun ini adalah penindakan,” ujar Faisal Ramadhani dalam rilisnya diterima Tribun-Papua.com, akhir tahun 2023.

Kasus kekerasan yang intens oleh KKB dilancarkan pada Agustus 2023. Terdapat 38 kasus sepanjang bulan itu.

Adapun daerah dengan kasus terbanyak selama 2023 adalah Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Sementara, kejadian yang paling menjadi sorotan publik adalah penyanderaan pilot pesawat Susi Air, Philip Mark Mehrtens, pada 7 Februari 2023.

Kemudian, pembunuhan aktivis HAM dan perempuan, Michelle Kurisi Doga, di Kabupaten Lanny Jaya pada 28 Agustus 2023.

Selain dari KKB, Operasi Damai Cartenz 2023 juga menangani 109 aksi yang dilakukan kelompok kriminal politik.

Aksi-aksi yang dilakukan seperti unjuk rasa, mimbar bebas, pertemuan diskusi, rapat tertutup, propaganda, jumpa pers, foto dukungan, pembagian selebaran, dan penggalangan dana.

”Aksi tersebut didominasi dari KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua),” ujar Faisal.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri menyampaikan, pada akhir tahun yang bertepatan dengan momentum Natal, situasi wilayah terbilang kondusif.

Kendati demikian, dengan konflik yang belum usai, dia mengharapkan sinergitas dari berbagai pihak untuk menciptakan situasi damai di tanah Papua.

Konflik bersenjata makin menggila 4 bulan terakhir

Kekerasan oleh KKB semakin menjadi jadi sepanjang empat bulan terakhir.

Paling disorot adalah penembakan yang menewaskan Danramil Aradide, Kodim 1703-04/Deiyai, Letda Inf Oktovianus Sogalrey di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.

Oktovianus ditembak di jalan trans Paniai-Intan Jaya, oleh Komandan Operasi TPNPB Mayor Osea Satu Boma bersama pasukannya pada Rabu (10/4/2024) pukul 17.00 WIT.

Oktovianus ditembak di kawasan Pasir Putih, Distrik Aradide, saat hendak menjemput barang kiriman ke pelabuhan.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengeklaim pihaknya bertanggung jawab atas peristiwa ini.

Kepada Tribun-Papua.com, Jumat (12/4/2024), Sebby mengatakan tindakan ini sebagai upaya balas dendam atas tewasnya pentolan TPNPB Abu Bakar Kogoya di Kabupaten Mimika.

Sebby mengumumkan wilayah Paniai sebagai daerah rawan konflik bersenjata antara TPNPB kontra aparat gabungan TNI-Polri.

Ia pun mengimbau masyarakat non-Papua agar segera angkat kaki meninggalkan wilayah ini.

"Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB mengimbau kepada warga immigran Indonesia segera tinggalkan wilayah Paniai. Jika Anda tidak mengindahkan maka Anda bagian dari Indonesian Security Forces, dan akan menjadi target kami," ujarnya.

Tampak sejumlah anggota TPBPB-OPM berfoto usai membunuh Danramil Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Tampak sejumlah anggota TPBPB-OPM berfoto usai membunuh Danramil Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey di Kabupaten Paniai, Papua Tengah. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Perang Revolusi

Komandan Operasi TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai, Osea Satu Boma meningatkan aparat gabungan TNI-Polri untuk tidak menyisir warga sipil.

Osea menantang aparat gabungan untuk berperang secara terbuka.

Sebab, penembakan oleh pihaknya diklaim sebagai bentuk perang tahapan menuju revolusi total, demi merebut kemerdekaan.

"Kami tidak minta uang, jabatan atau pembangunan dan lain-lain. Namun sebagai bentuk perlawanan kami terhadap musuh kami yaitu TNI-Polri," ujarnya.

Pihaknya juga menolak segala bentuk pembangunan apapun oleh Pemerintah Indonesia di atas Tanah Papua.

"Apa pun yang akan terjadi jangan cari rakyat sipil tetapi cari kami pasukan TPNPB, sebab itu semua kami pasukan TPNPB yang lakukan sebagai bentuk perlawanan mengusir pendudukan pemerintah Indonesia di atas Tanah Papua," ujarnya.

Anggota Polres Yahukimo, Bripda Oktovianus Buara tewas ditikam oleh orang tak dikenal di Distrik Dekai pada Selasa (16/4/2024) subuh. TPNPB-OPM menyatakan diri bertanggung jawab.
Anggota Polres Yahukimo, Bripda Oktovianus Buara tewas ditikam oleh orang tak dikenal di Distrik Dekai pada Selasa (16/4/2024) subuh. TPNPB-OPM menyatakan diri bertanggung jawab. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Polisi dibunuh di Yahukimo

Bripda Oktovianus Buara, anggota Polres Yahukimo tewas usai ditikam oleh anggota KKB di Distrik Dekai pada Selasa (16/4/2024) subuh.

Korban sempat dilarikan ke RSUD Dekai sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Korban mengalami luka tusukan di sekujur tubuh pada sisi tangan kanan dan kiri, bagian belakang dan luka sobekan pada bagian belakang leher.

Bripda Oktavianus diketahui meninggal dunia setelah polisi menerima laporan bahwa pada pukul 05.30 WIT ada aksi penganiayaan di depan Ruko Blok B Jalan Pasar Baru atau sekitar 200 meter dari Polres Yahukimo.

“Terdapat tiga orang sementara diamankan, yakni saudara UH (18), ARH (19) dan RW (21),” ujar Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto, melalui keterangan tertulis, Selasa (16/4/2024).

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengeklaim pihaknya sebagai pelaku, sekaligus bertanggung jawab atas gugurnya Oktovianus.

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Yahukimo, Elkius Kobak dan pasukannya disebut sebagai aktor di lapangan. 

Baca juga: KKB Papua Menggila, Tembak Dua Warga Sipil di Kabupaten Puncak: Situasi Mencekam

"Panglima Elkius Kobak dan pasukannya mengatakan mereka bertanggungjawab atas pembunuhan Oktavianus Rebuara, anggota Polri di Yahukimo," ujar Sebby dalam keterangan resmi kepada Tribun-Papua.com, Rabu (17/4/2024).

Elkianus Kobak memerintahkan pasukannya untuk melakukan pemantauan di daerah Yahukimo atas pergerakan aparat keamanan Indonesia yang selalu melakukan patroli malam.

Sebby menuding Oktavianus sedang dalam keadaan mabuk minuman keras (miras) sebelum tewas ditikam TPNPB.

"Sebelum dibunuh pasukan TPNPB telah meminta kepada korban untuk pulang ke rumah. Namun, korban mengatakan bahwa 'saya polisi ko mau apa'," kata Sebby.

Uskup serukan perdamaian

Uskup Jayapura, Mgr Yanuarius Theofilus Matopai You, Pr saat melakukan kunjungannya ke Pastoran Paroki Bintang Timur Abmisibil, Distrik Abmisibil, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan.
Uskup Jayapura, Mgr Yanuarius Theofilus Matopai You, Pr saat melakukan kunjungannya ke Pastoran Paroki Bintang Timur Abmisibil, Distrik Abmisibil, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

 

Seperti dilansir Kompas, Uskup Jayapura Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You turut menjadikan situasi konflik berkepanjangan di Papua menjadi sorotannya yang disampaikan dalam Surat Gembala Natal 2023.

Ia berharap ada perhatian serius dan menyeluruh dari berbagai pihak untuk menghentikan konflik kemanusiaan tersebut.

Monsinyur Yanuarius menyoroti, akibat kasus tersebut, banyak korban jiwa berjatuhan, baik dari TNI-Polri, pihak KKB, maupun masyarakat sipil.

Baca juga: TPNPB Organisasi Papua Merdeka Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Jhonsep Salempang di Yahukimo

Selain itu, banyak pula warga masyarakat yang terpaksa mengungsi akibat konflik berkepanjangan tersebut.

Dengan begitu, Monsinyur Yanuarius menyerukan, pemecahan masalah di Papua harus dilakukan dengan cara-cara bijak.

Masyarakat harus mendapatkan haknya agar bisa menikmati hidup dengan rasa damai dan aman.

”Ayo berkaca pada penyelesaian konflik di Aceh, dengan duduk bersama dengan semua pihak terkait, akhirnya mereka bisa menemukan jalan perdamaian yang membawa keamanan dan kedamaian bagi seluruh masyarakat,” ucapnya. (*)

 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved