ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sejarah

Dari Orde Lama hingga Shin Tae-yong: Sejarah Timnas Sepak Bola Indonesia di Level Asia

Sepak bola Indonesia pernah berjaya di kancah Asia dan internasional, pada masa Pemerintahan Presiden Soekarno. 

Tribun-Papua.com/Istimewa
Tim nasional Indonesia pada tahun 1954 asuhan Tony Pogacnik. Berdiri, dari kiri: Kwee Kiat Sek, Ramlan Yatim, M Sidhi, Mursanjoto, Tan Liong Houw, Chaeruddin Siregar. Jongkok, dari kiri: Kho Thiam Gwan, Ramang, M Rasyid, Jusuf Siregar, Soegiono. (Dok: Kenang-kenangan 50 TAHUN PSSI) 

Adapun di ajang Piala Dunia 1986 di Meksiko, timnas lolos ke putaran II Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.

Pada masa Orde Baru tercatat 12 pelatih lokal yang membesut tim Garuda.

latih Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Olimpiade 1980 Frans
Pelatih Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Olimpiade 1980 Frans van Balkom (kiri) berbincang dengan dua asistennya, Bertje Matulapelwa dan Hengky Heipon. Foto diambil pada 19 Maret 1980 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Mulai dari Endang Witarsa (1966-1970) sampai Danurwindo (1995-1996).

Sementara pelatih asing tercatat sembilan nama yang pernah menangani tim Garuda yang semuanya berasal dari Eropa.

Pada awal Orde Baru, satu nama pelatih yang melegenda adalah Endang Witarsa (1966-1970).

Bersama timnas Indonesia ia sudah melalui beberapa laga internasional.

Pelatih yang akrab disapa Opa Endang itu sudah menggondol gelar Piala Raja (Bangkok/1968), Merdeka Games (Malaysia/1969), dan Aga Khan Cup (Banglades/1969).

Selain itu, Endang Witarsa juga mendampingi timnas Garuda hingga babak perempat final di Asian Games 1966 dan 1970.

Pelatih lainnya yang terbilang sukses menangani timnas Indonesia pada masa Orde Baru adalah Sinyo Aliandoe dan Bertje Matulapelwa.

Sinyo mendamping timnas berjuang lolos ke Piala Dunia 1986 Meksiko.

Timnas Indonesia di tangan Sinyo melangkah ke babak kedua Zona B AFC Kualifikasi Piala Dunia 1986 setelah lolos dari penyisihan grup yang dihuni India, Thailand, dan Bangladesh.

Namun, di putaran kedua zona Asia, timnas menuai kekalahan 0-2 dan 1-4 dari Korea Selatan sehingga mengubur mimpi Indonesia mewakili Asia lolos dalam putaran final di Meksiko.

Adapun Bertje mampu mempersembahkan medali emas sepak bola di ajang SEA Games 1987 di Jakarta.

Bartje juga terbilang sukses membawa timnas sepak bola hingga semifinal di ajang Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan.

Di babak semifinal yang digelar di Stadion Olimpiade Seoul, timnas dikalahkan tuan rumah Korsel dengan skor 0-4.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved