ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Piala Asia U23

Timnas U-23 Indonesia Jangan Menangis Lagi: Ayo Rebut Tiket Olimpiade!

Risdianto, penyerang Indonesia di Kualifikasi Olimpiade Montreal 1976, menyebut faktor mental amat menentukan pada pertandingan krusial.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Tim U-23 Indonesia akan menjalani pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 melawan Irak, di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Kamis (2/5/2024) pukul 22.30 WIB. (Dok.AFC) 

Pemenang play-off antarzona itu akan menjalani pertandingan pembuka Paris 2024 menghadapi Selandia Baru di Stadion Nice, Nice.

Bakar mental

Pelatih Indonesia Shin Tae-yong menyebut timnya tidak dalam kondisi terbaik secara fisik seusai menjalani rangkaian pertandingan yang padat di Piala Asia U-23 2024.

Muhammad Ferarri (3) melepaskan tembakan dalam duel timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan pada semifinal Piala Asia U-23 di Doha (29/4/2024).
Muhammad Ferarri (3) melepaskan tembakan dalam duel timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan pada semifinal Piala Asia U-23 di Doha (29/4/2024). (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Meski begitu, Shin menegaskan anak asuhannya telah mempersiapkan diri sebaik mungkin dan telah memulihkan diri secara maksimal untuk bangkit demi memenangi laga perebutan tempat ketiga.

”Hasil laga kami melawan Irak bakal ditentukan seberapa cepat kedua tim pulih secara fisik dan mental setelah hasil di semifinal."

"Kami akan menampilkan mentalitas dan keinginan yang kuat untuk memenangi pertandingan melawan Irak,” ucap Shin yang membawa Korea Selatan menyegel tiket Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ketika menjalani Piala Asia U-23 2016 di Qatar.

Shin menyebut, dirinya sebagai pelatih memiliki tanggung jawab untuk membantu pemain keluar dari perasaan buruk seusai kalah dari Uzbekistan.

Ia pun telah memberikan segalanya untuk membangkitkan mental pemain demi menyambut duel kontra Irak dengan pikiran positif.

Hal serupa disampaikan Rio.

”Kami tidak terpengaruh oleh hasil gim sebelumnya. Kami akan memberikan segalanya di lapangan demi tiket Olimpiade,” ujarnya.

Risdianto, penyerang Indonesia di Kualifikasi Olimpiade Montreal 1976, menyebut faktor mental amat menentukan pada pertandingan krusial.

Pemain, lanjutnya, harus siap menghadapi berbagai situasi di lapangan selama lebih dari 120 menit dan babak adu penalti.

”Semua pemain harus memiliki mental yang tangguh. Indonesia telah menunjukkan bermain baik dan kekuatan mental hingga melaju ke semifinal."

"Itu harus dipertahankan karena kondisi mental akan memengaruhi performa di lapangan,” kata Risdianto yang mencetak dua gol pada lima gim kualifikasi Olimpiade Montreal 1976.

Indonesia akan kembali diperkuat oleh penyerang Rafael Struick yang menjalani larangan bermain akumulasi kartu kuning di semifinal.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved