ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sosok

Kisah Rochy Putiray, Anak Maluku yang Membumi di Negeri Hong Kong: Pernah Tundukkan AC Milan

Rochy Putiray sempat mencuri perhatian publik usai mengungkap kasus pengaturan skor di Liga Indonesia pada 2018. Ia membongkar kasus mafia bola.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Mantan pemain timnas Indonesia, Rochy Putiray saat mencetak gol ke gawang kiper AC Milan kala membela Kitchee SC, klub Liga Hong Kong. (twitter) 

Rochy Putiray yang lahir dari keluarga pesepak bola mampu membuktikan dengan fisiknya yang kecil, ia tetap mampu mengeluarkan potensi tersbesar dalam dirinya.

Jejak karier si nyentrik berdarah Maluku

Rochy Putiray lahir di Ambon, Maluku, 26 Juni 1970. Kini, ia berusia 53 tahun.

Ia terbilang sukses sepanjang berkarier di lapangan hijau.

Rochi memulai karier sepak bolanya justru bukan di tanah kelahirannya, melainkan di pulau Jawa.

Karier profesionalnya ia mulai dengan membela klub kota Bengawan, Arseto Solo. Bersama klub milik Keluarga Cendana inilah ia melambung.

Sebelas tahun bersama tim yang bermarkas di stadion Sriwedari itu, Rochi bermain sebanyak 219 pertandingan mencetak 180 gol.

Puncak karier Rochy bersama Arseto Solo terjadi kala tim kepunyaan Sigit Harjoyudanto ini menjadi juara Galatama tahun 1992.

BEREBUT Bola- Rochy Putiray saat m
BEREBUT Bola- Rochy Putiray saat membela timnas Indonesia di Piala Asia tahun 2000. (Foto: JOSEPH BARRAK/AFP PHOTO)

Sayang, pada 1998 Arseto Solo membubarkan diri akibat dampak dari Reformasi Republik Indonesia yang membuat sosok nyentrik ini harus meninggalkan kota Solo.

Setelah memutuskan bergabung dengan klub ibu kota, Persija Jakarta, pada tahun 2000, Rochy menerima pinangan dari klub Hong Kong Instant-Dict FC.

Di sanalah ia mulai digandrungi warga Hong Kong karena bersama tim tersebut ia mampu membawa tim tersebut runner-up Liga Hong Kong dan menjadikan dirinya topskor di musim tersebut dengan 20 gol.

Selanjutnya, penyerang mungil ini bergabung klub Hong Kong lainnya, Happy Valley.

Baca juga: Yan Mandenas, Pembuktian Arsitek Sepak Bola dari Tanah Papua

Walau mampu membawa finis di posisi kedua, secara individu karier Rochi bersama tim tersebut tak begitu mulus yang membuatnya harus pulang ke Indonesia bersama PSM Makassar.

Namun, penampilan Rochy bersama PSM juga tak kunjung membaik yang membuat namanya mulai tenggelam.

Setelah kegagalannya bersama Tim Juku Eja, Rochy memutuskan kembali ke Hong Kong, bermain bersama South China sebelum memutuskan untuk bergabung dengan tim papan atas Liga Hong Kong, Kitchee SC.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved