ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kontak Tembak di Paniai

Separatis Bersenjata Bakar Sekolah dan Rumah Guru di Paniai, Kontak Tembak Meletus: Lihat Itu

Sumber terpercaya Tribun-Papua.com, menyebut setidaknya ada 12 kios terbakar dan 5 unit bangunan sekolah serta mess guru hangus.

|
Tribun-Papua.com/Istimewa
ILUSTRASI: Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (disingkat TPNPB), dikenal secara resmi di Indonesia sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), adalah kelompok pemberontak di Papua Indonesia. TPNPB adalah sayap bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) dilaporkan membakar belasan kios serta mess guru di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.

Mereka juga mengeluarkan tembakan hingga membuat warga setempat mencekam.

Penembakan yang terjadi di Kampung Madi dan Kampung Kopo, Distrik Paniai Timur, itu berlangsung sejak Selasa (21/5/2024) malam, sampai Rabu (25/5/2024) pukul 05.20 WIT.

Sumber terpercaya Tribun-Papua.com, menyebut setidaknya ada 12 kios terbakar dan 5 unit bangunan sekolah serta mess guru hangus.

Pelaku diduga pasukan TPNPB-OPM Kodap IV Paniai.

Baca juga: BREAKING NEWS: OPM Bakar Kios dan Mess Guru di Paniai Papua Tengah, Situasi Mencekam

Kontak tembak sempat pecah setelah aparat gabungan TNI-Polri tiba di lokasi kejadian pada pukul 00.35 WIT.

Situasi pun sempat mencekam.

Wartga setempat terpaksa harus dievakuasi ke tempat lebih aman untuk menghindari jatuh korban.

Penembakan disertai pembakaran kios dan rumah gurun terjadi di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. TNPB-OPM diduga sebagai pelaku. Kontak tembak meletus. Situasi mencekam.
Penembakan disertai pembakaran kios dan rumah gurun terjadi di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. TNPB-OPM diduga sebagai pelaku. Kontak tembak meletus. Situasi mencekam. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Itu terjadi setelah aparat keamanan memukul mundur para gerombolan bersenjata di wilayah itu.

Sebanyak 24 warga dievakuasi. Pasukan TPNPB-OPM menjadikan mereka sebagai tameng hidup.

Meski begitu, situasi keamanan di Kampung Madi dan Kopo dilaporkan sudah berangsur pulih.

Aparat keamanan masih berjaga-jaga guna mengantisipasi serangan susulan.

Tribun-Papua.com berupaya mengkonfirmasi otoritas keamanan serta pihak terkait perkembangan situasi di wilayah itu, termasuk untuk mengetahui kelompok mana yang melakukan gangguan keamanan.

Komandan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Ditangkap

Sebelumnya, seorang pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Dokoge-Paniai, Peni Pekei alias Petrus Pekei ditangkap.

Peni Pekei ditangkap oleh tim gabungan Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Dogiyai di Kampung Ekaugida, Jumat (17/5/2024).

Kepala operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Faizal Ramadhani menyebut, pentolan KKB Papua itu ditangkap saat berda di tanjakan Pugo, Distrik Paniai Timur.

Peni Pekei merupakan Komandan Operasi Umum Markas Dokoge yang selama ini menjadi target operasi kepolisian.

Penangkapan pimpinan KKB Petrus Pekei berdasarkan LP/01/K/II/2015/Papua/Res Paniai pada 1 Februari 2015.

Pimpinan KKB ini juga masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Nomor: DPO/36/XI/2016/Ditreskrimum pada, 11 November 2016. 

Baca juga: OPM Serang Patroli Prajurit TNI di Paniai Papua Tengah, Kontak Tembak Pecah: Satu Warga Ditangkap

"Petrus Pekei ditangkap terkait tindak pidana pemerasan, pengancaman, pencurian dengan kekerasan, dan kepemilikan senjata api ilegal yang dilakukannya pada (31/1/2015) di Kampung Witai, Distrik Yatamo-Paniai dengan korbannya Nicolas Worabay," tutur Kombes Faizal dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Sabtu (18/5/2024).

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2024, AKBP Bayu Suseno menjelaskan, penangkapan terjadi saat Petrus Pekei sedang dalam perjalanan dari Kabupaten Nabire menuju Kabupaten Paniai.

"Kurang dari tiga jam setelah pemantauan, personel berhasil mengamankan pelaku di tanjakan Pugo, Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai," tuturnya.

Kini, Petrus Pekei telah dibawa ke Kabupaten Nabire untuk pemeriksaan lebih lanjut di Markas Polres Nabire.

Komandan Koramil Ditembak

TPNPB-OPM pada Rabu (10/4/2024) menembak mati Danramil Aradide, Kodim 1703-04/Deiyai, Letda Inf Oktovianus Sogalrey di jalan trans Paniai-Intan Jaya.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam keterang resminya kepada Tribun-Papua.com, Jumat (12/4/2024), menyatakan pihaknya bertanggung jawab.

Komandan Operasi TPNPB Mayor Osea Satu Boma bersama pasukannya disebut sebagai aktor di lapangan.

Atas peristiwa ini, Sebby mengumumkan wilayah Paniai sebagai daerah rawan konflik bersenjata antara TPNPB kontra aparat gabungan TNI-Polri.

Tampak sejumlah anggota TPBPB-OPM berfoto usai membunuh Danramil Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Tampak sejumlah anggota TPBPB-OPM berfoto usai membunuh Danramil Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey di Kabupaten Paniai, Papua Tengah. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Ia pun mengimbau masyarakat non-Papua agar segera angkat kaki meninggalkan wilayah ini.

"Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB mengimbau kepada warga immigran Indonesia segera tinggalkan wilayah Paniai. Jika Anda tidak mengindahkan maka Anda bagian dari Indonesian Security Forces, dan akan menjadi target kami," ujarnya.

Perang Revolusi

Komandan Operasi TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai, Osea Satu Boma meningatkan aparat gabungan TNI-Polri untuk tidak menyisir warga sipil.

Osea menantang aparat gabungan untuk berperang secara terbuka.

Sebab, penembakan oleh pihaknya diklaim sebagai bentuk perang tahapan menuju revolusi total, demi merebut kemerdekaan.

"Kami tidak minta uang, jabatan atau pembangunan dan lain-lain. Namun sebagai bentuk perlawanan kami terhadap musuh kami yaitu TNI-Polri," ujarnya.

Pihaknya juga menolak segala bentuk pembangunan apapun oleh Pemerintah Indonesia di atas Tanah Papua.

Osea Boma mengeluarkan ancaman tembak mati bagi warga asli Papua yang terlibat membantu TNI-Polri lewat cara spionase terhadap aktivitas TPNPB.

"Apa pun yang akan terjadi jangan cari rakyat sipil tetapi cari kami pasukan TPNPB, sebab itu semua kami pasukan TPNPB yang lakukan sebagai bentuk perlawanan mengusir pendudukan pemerintah Indonesia di atas Tanah Papua," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved