Papua Terkini
Rezim Prabowo-Gibran Diminta Tinjau Keberadaan Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otsus Papua
Thomas juga mempertanyakan apakah keberadaan BP3OKP ini telah diketahui oleh Kementerian dan Lembaga (K/L) di pusat.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
"Jadi, kehadiran, kinerja dan performance mereka tidak diragukan lagi. Mereka sangat berwibawa, intelek, sehingga keberadaan mereka disegani. Bukan saja dari segi penampilan tapi juga intelektualitas dan kewibawaan mereka. Mereka mampu mempengaruhi kebijakan negara apalagi kebijakan K/L yang hanya masalah teknis."
Selain itu, lanjut Thomas, para profesional dimaksud harus didukung oleh kelompok kerja yang gesit, cerdas, serta menjadi motor di lapangan.
"Kelompok kerja ini menguasai IT, statistik dan matematis, mampu mengumpulkan data, membaca serta menggunakan data untuk menunjang kerja dari para Anggota Badan," ujarnya.
Ia berharap orang-orang yang ditempatkan di BP3OKP benar-benar militan dan dapat mengeksekusi tugas-tugas di lapangan dengan cara solutif, sesuai petunjuk kerja yang telah disiapkan.
"Sehingga 20 tahun ke depan jangan lagi kondisi Papua sama seperti hari ini tapi telah mengalami perubahan dan pembaruan, tentunya manfaatnya dirasakan langsung oleh Orang Asli Papua sebagai warga negara Indonesia," pungkasnya.
Rapat Pleno BP3OKP Perdana Digelar, Wapres Bahas DOB hingga Pembangunan Papua
Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memimpin rapat pleno perdana Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) di Istana Wapres, Jakarta, Senin (27/5/2024).
Mereka membahas sejumlah isu, di antaranya tindak lanjut pembentukan empat daerah otonom baru (DOB) Papua, penyelesaian masalah beasiswa Siswa Unggul Papua, dan keberlanjutan pembangunan Papua di masa pemerintahan mendatang.
Ma'ruf Amin sebagaimana keterangan dari Biro Pers Sekretariat Wapres, mengingatkan kehadiran BP3OKP sebagai komitmen pemerintah dalam memajukan dan menyejahterakan masyarakat Papua.
Wakil Presiden meminta anggota BP3OKP dapat memperkuat koordinasi dan pengendalian pelaksanaan program-program yang dibiayai oleh APBN/APBD/Dana Otonomi Khusus melalui sinkronisasi, harmonisasi, evaluasi, dan koordinasi (SHEK) Otonomi Khusus Papua.
Rapat tersebut dihadiri oleh Mendagri, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Wakil Menteri Keuangan, keenam anggota BP3OKP perwakilan, dan Kepala Sekretariat BP3OKP.
BP3OKP diamanahkan untuk mengemban misi besar dalam pembangunan di Papua yang dimuat dalam Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua (RIPPP) Tahun 2022-2041, yaitu mencakup Papua Sehat, Papua Cerdas, Papua Produktif serta Papua Adil dan Damai.
Pelaksanaan Rapat Pleno BP3OKP merupakan salah satu wadah pemerintah dalam menuntaskan secara efektif isu-isu strategis serta tantangan yang muncul dalam pembangunan Papua.
Ke depan, Wapres berharap agar anggota BP3OKP Perwakilan Papua semakin dapat memperkuat komunikasi kebijakan antara Pemerintah dan masyarakat.
Selama bertugas satu tahun lebih semenjak diangkat, para anggota BP3OKP telah melaksanakan fungsi SHEK dengan baik di wilayahnya masing-masing seperti terus berupaya mengomunikasikan kebijakan pemerintah untuk Papua kepada masyarakat.
Baca juga: Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua Dipertanyakan, DPR: Mana Hasil Kerjamu?

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.