ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

PON XXI 2024 Aceh dan Sumut

PON Aceh-Sumut 2024 Tinggal Selangkah, Atlet Biliar Papua Tengah Masih Jalani TC Mandiri

Provinsi Papua Tengah yang notabene merupakan Daerah Otonomi Baru (Baru) mendapatkan 30 kuota, di mana untuk cabor biliar ada dua kuota. 

Penulis: Kristina Rejang | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Kristin
Sekertaris Umum POBSI Provinsi Papua Tengah Agus Fakaubun. (Foto: Kristin Rejang) 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Kristina Rejang

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA-  Menjelang perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024, kontingen atlet biliar Provinsi Papua Tengah, masih melakukan tarining centre (TC) secara mandiri. 

Sekertaris Umum Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Provinsi Papua Tengah, Agus Fakaubun mengatakan, seyogyanya saat ini para atlet baik cabang olahraga (cabor) biliar maupun lainnya sudah melakukan TC secara terpusat. 

"Sementara masih TC mandiri, belum ada istruksi dari Koni Papua Tengah untuk TC terpusat,” ujarnya di Timika, Mimika, Selas (16/7/2024). 

Agus menerangkan, Provinsi Papua Tengah yang notabene merupakan Daerah Otonomi Baru (Baru) mendapatkan 30 kuota, di mana untuk cabor biliar ada dua kuota. 

Baca juga: Boyong 3 Emas, 2 Perunggu: Kabupaten Mappi Sabet Juara Umum Cabor Biliar Porprov ke-I Papua Selatan 

Menurut dia, hingga kini belum ada support kepada cabor biliar, sehingga diharapkan dengan waktu yang tersisa  satu setengah bulan ini, para atlet bisa menjalani TC terpusat agar persiapan semakin matang. 

“Walaupun kita diberikan kuota partisipasi tetapi jangan sampai memalukan kalau kita ke sana. Jadi, untuk lebih mengasah persiapan, ya kita harus TC terpusat,"tutur Agus. 

Agus juga sedikit menyinggung kendala yang sedang dialami, khususnya soal atlet.

Kata dia, persoalan itu menyangkut atlet asal Papua Tengah yang diklaim oleh Provinsi Papua. 

“Sangat lucu juga, karena KTP-nya Papua Tengah, pada saat turnamen-turnamen selalu memperkuat salah satu Kabupaten di Papua Tengah tetapi giliran pada saat PON hari ini mereka klaim kalau itu atlet provinsi Papua, alasanya mereka yang kontrak, padahal waktu itu mereka kontrak kan kita masi satu provinsi,” ungkapnya. 

Untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya bisa saja membawa ke Badan Arbitrase Olahraga indonesia (BAORI) namun kerena waktu pegelaran PON semakin dekat sehingga tak cukup waktu.

“Kita saat ini tidak punya cukup waktu yah, seandinya kita cukup waktu kita bisa berjuang di BAORI, saya yakin kita bisa menang cuman kita tidak memiliki waktu yang cukup, jadi kita kemungkinan menggunakan atlet lokal yang ada,” tandas Agus. (*)

 

 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved