Komisi VII DPR RI ke Smelter Freeport
Capaian Smelter Freeport Indonesia di Gresik Jawa Timur Tuai Apresiasi dari Komisi VII DPR RI
Smelter Freeport penting dalam mendukung program hilirisasi mineral di Indonesia.
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Lidya Salmah
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA- Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno menyampaikan apresiasi atas capaian Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik yang pembangunannya telah berjalan lancar hingga memasuki masa operasi saat ini.
“Kami memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada PTFI yang telah mencapai tahap operasi sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama dengan pemerintah. Kami berharap proses ini berjalan lancar sampai dengan proses produksi di bulan Agustus dan produksi penuh di bulan Desember 2024,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno saat melakukan kunjungan di Smelter Freeport, Rabu (17/7/2024).
Baca juga: 31 Anak dari Lima Daskam di Mimika Berangkat Sekolah ke Pulau Jawa: Terima Kasih Freeport
Eddy mengatakan, Smelter Freeport penting dalam mendukung program hilirisasi mineral di Indonesia.
Ia pun berharap smelter dapat memberikan manfaat yang optimal bagi bangsa dan negara.
“Kami berharap produksi ini berkembang lebih lanjut lagi, sehingga output yang dihasilkan PTFI bisa diserap di dalam negeri. Setelah Smelter PTFI berdiri, ada desakan lebih besar lagi bagi pemerintah untuk menghadirkan industri turunan agar nilai tambah dari output Smelter PTFI tidak hanya di ekspor tetapi dapat dikelola di dalam negeri,” katanya.
Eddy kembali berharap, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian mengeluarkan kebijakan yang dapat mengakselerasi tumbuhnya industri-industri dalam negeri, termasuk pemanfaatan hasil produk dari Smelter PTFI yang bisa dimanfaatkan di dalam
negeri.
Sementara itu, Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas dalam paparannya mengatakan, terhitung sejak Agustus 2024 hingga Desember 2024, sekitar 400 ribu ton konsentrat akan dimurnikan di Smelter PTFI.
“Rencananya kami bisa mulai produksi di bulan Agustus dan akan ramp up 100 persen di bulan Desember 2024. Setelah beroperasi penuh, kapasitas input Smelter PTFI dan PT Smelting akan mampu memurnikan seluruh konsentrat tembaga PTFI di dalam negeri yang mencapai sekitar 3 juta ton per tahun,” kata Tony.
Saat berproduksi, lanjut Tony, konsentrat tembaga hasil penambangan operasi PTFI di Papua akan dimurnikan seluruhnya di dalam negeri.
"Tugas kita bersama adalah bahwa katoda tembaga yang diproduksi oleh Smelter PTFI dapat dikonsumsi di dalam negeri. Ada industri-industri yang lebih hilir lagi yang muncul untuk memanfaatkan katoda tembaga yang dihasilkan oleh smelter PTFI,”ungkap dia.
Baca juga: PT Freeport Wajib Bangun Smelter di Papua, Bahlil Lahadalia: Jangan Kita Ditipu Terus!
Diketahui, produk akhir utama smelter PTFI berupa katoda tembaga, emas dan perak batangan.
Sementara produk sampingnya berupa asam sulfat, slag, PGM, dan selenium.
Dalam kunjungannya, Komisi VII DPR RI meninjau secara langsung berbagai area di smelter seperti refinery, area operasi smelter, fasilitas asam sulfat, control room dan anode casting. (*)
TribunPapua.com
PT Freeport Indonesia (PTFI)
Tony Wenas
Eddy Soeparno
Komisi VII DPR RI
Smelter Freeport
Gresik
Jawa Timur
Arthur Pelanggaran, Persipura Jayapura Kalah di Markas Deltras FC: Saatnya Evaluasi Organisasi Tim |
![]() |
---|
Jadwal Kapal Pelni Batam-Jakarta Terbaru Oktober 2025, Cek Harga Tiket KM Kelud |
![]() |
---|
1 Anggota TNI Gugur Ditembak TPNPB/OPM di Teluk Bintuni, Senjata Korban Ikut Dirampas |
![]() |
---|
Spesifikasi dan Harga HP POCO M7, Punya Baterai Jumbo 7.000 mAh |
![]() |
---|
Apa Itu Sekolah John D Wilson di Distrik Holuwon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.