ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Merauke

Pembunuhan Sadis di Merauke, Mayat Arifin Dimasukkan ke Karung dan Dibuang ke Laut

jasad Arifin atau Nahkoda Kapal Nelayan Aru jaya III, ditemukan tersangkut pada jaring milik nelayan lain yang pada saat itu sedang mencari ikan. 

Tribun-Papua.com/Istimewa
Mayat Arifin dievakuasi oleh Polairud Polres Merauke  

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Bwariat 

TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Polres Merauke melakukan evakuasi terhadap Arifin yang diduga menjadi korban pembunuhan oleh anak buahnya di kapal nelayan KM Aru Jaya III.

Sadisnya, Korban dibunuh dan dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke laut. 

Saat dikonfirmasi, Kasat Polairud Polres Merauke, AKP Sanawiyah Mahulete membenarkan adanya dugaan kasus Nahkoda dibunuh oleh anak buah kapal, Rabu (31/7/2024).

Kronologis Kapal Nelayan Aru Jaya III, terdampar di pesisir Kampung Onggaya Distrik Neukenjerai, Kabupaten Merauke. 

Baca juga: GEGER Pembunuhan Ibu Rumah Tangga di Merauke, Suami Bakar Istri: 8 Tahun Hidup Bersama Tanpa Nikah

"Laporan awal oleh masyarakat kepada personil Polsek Neukenjerai kemarin (24/7) sekitar pukul. 08.00 Wit kemudian oleh Personil Polsek Neukenjerai menunggu air pasang dengan menggunakan speed boat menuju Kapal nelayan tersebut, kemudian personil Polsek dan masyarakat naik kapal tersebut dan Kapal tersebut sudah tidak ada awaknya ditemui di Ruang Nahkoda sudah berantakan," jelas Kasat Polairud. 

Lanjut dia, jasad Arifin atau Nahkoda Kapal Nelayan Aru jaya III, ditemukan tersangkut pada jaring milik nelayan lain yang pada saat itu sedang mencari ikan. 

"Posisi tengkurap diduga dibunuh dan dimasukkan dalam karung lalu dibuang ke laut, jenazah korban sudah tidak lengkap tubuhnya, itu menurut saksi yang menemukannya," ungkap Sanawiyah. 

Kuat dugaan, korban diduga dibunuh sejak 6 hari lalu.

"Hingga saat ini kami masih lakukan penyelidikan pengejaran terhadap para pelaku atau 6 anak buah kapal Aru jaya III, yang diduga juga membawa hasil tangkapan ikan, sirip, gelembung karena saat ditemukan kapal sudah tidak ada hasil diatas kapal tersebut," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved