YPMAK

YPMAK Klarifikasi Ratusan Calon Mahasiswa Belum Diberangkatkan ke Kota Studi, Wadir Ungkap Hal Ini

Tribun-Papua.com/Marsel
Wadir Program dan Monev YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA-  Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) mengklarifikasi sekitar 140 lebih calon mahasiswa peserta beasiswa belum diberangkatkan ke kota studi.

Klarifikasi tersebut mencuat ketika  calon mahasiswa dari tujuh suku melakukan demo di kantor YPMAK terkait penambahan kuota peserta beasiswa YPMAK.

Sebelumnya penanggungjawab aksi, Edi Beanal mengungkapkan keberangkatan terhambat karena belum adanya tandatangan surat keberangkatan ke kota studi.

Baca juga: Membanggakan, Empat Anak Papua Penerima Beasiswa YPMAK Lulus Akademi Penerbang Indonesia

Menanggapi hal tersebut, Wadir Program dan Monev YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro mengatakan, isu tersebut menyebut dua pengurus YPMAK menghalangi pengiriman peserta beasiswa.

"Isu itu tidak benar karena itu didapat dari orang yang tak bertanggungjawab," kata Nur Ihfa kepada Tribun-Papua.com, Minggu (25/8/2024).

Ia mengatakan, calon peserta di YPMAK yang melalukan demo sebagai diakomodir dan mengikuti seleksi peserta beasiswa.

"Tidak ada calon peserta beasiswa yang diistimewakan. Kalau 140 anak belum dikirim ke Yayasan Binterbusih di mana mereka belum mengirimkan kita nama lembaga studi menerima 140 anak ini," ujarnya.

Lanjutnya, untuk program matrikulasi YPMAK tidak menyetujui untuk dilaksanakan satu tahun karena sesuai kesepakatan dengan lembaga studi mitra lain melaksanakannya dilakukan di semester awal universitas yang sama.

"Kami harap Yayasan Binterbusih selaku pengelolah mitra menyetujui untuk dilaksanakan satu tahun. Pelaksanaan matrikulasi dilakukan semester awal kuliah."

"Kami sudah koordinasi dengan pihak Binterbusih menerima 140 anak ini.

Alternatif lain juga dilakukan negoisasi kepada mitra lain di kota lain," katanya.  

Ia menambahkan, untuk 140 anak ini tetap semangat karena kami tetap akan kirim.

"Jangan dengar isu tidak benar yang datang dari oknum tak bertanggung jawab," tandasnya. (*)