ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Paus Fransiskus Kunjungi PNG

Paus Fransiskus dan Nasi Goreng, Cerita Perjalanan ke Papua Nugini

Sebagai seorang Muslim, Irfan mengaku kagum pada kesederhanaan Paus Fransiskus."Beliau menyantap seperti yang disajikan kepada yang lain."

Tribun-Papua.com/Kompas
Nasi goreng yang disajikan oleh kru Pesawat Garuda yang membawa Paus Fransiskus dari Indonesia ke Port Moresby, Papua Niugini, Jumat (6/9/2024). KOMPAS/JOSIE SUSILO 

==> ”Paus Fransiskus memilih hanya satu menu, dari tiga yang ditawarkan. Paus tidak mau ada sisa. Dan yang dipilih Paus Fransiskus adalah nasi goreng,” kata Irfan Setiaputra, Presiden Direktur Garuda Indonesia dalam penerbangan antara Jakarta dan Port Moresby, Jumat (6/9/2024).

Sebagai seorang Muslim, Irfan mengaku kagum pada kesederhanaan Paus Fransiskus.

"Beliau menyantap seperti yang disajikan kepada yang lain, yang membedakan penataannya saja,” kata Irfan menambahkan.
 
Untuk menu serupa yang disajikan kepada anggota rombongan yang duduk di kursi kelas ekonomi, tampak menu dilengkapi dengan potongan ayam goreng sambal matah, potongan wortel, dan bayam rebus.

Sebagai pembuka ada tiga potong buah lokal, yaitu nanas, melon, dan pepaya.

Suasana saat Paus Fransiskus menyapa sejumlah
Suasana saat Paus Fransiskus menyapa sejumlah wartawan di dalam pesawat komersial ITA Airways A330. Pesawat tersebut disewa khusus oleh rombongan Paus Fransiskus sejak dari Bandara Internasional Leonardo da Vinci, Fiumicino, Roma, Senin (2/9/2024). KOMPAS/JOSIE SUSILO

Sebagai menu penutup, disajikan sepotong kue coklat yang manisnya tersamar.

Menurut Markus Solo Kewuta SVD, yang turut mendampingi Paus Fransiskus, selama berada di Indonesia, Paus Fransiskus tidak memiliki pilihan tersendiri.

Ia mengikuti saja apa yang tersaji.

Baca juga: Ini Pesan Mendalam Paus Fransiskus Bagi Indonesia sebagai Tuan Rumah Tambang Emas Terbesar di Dunia

 ”Namun, Paus Fransiskus menggemari buah-buah lokal, terutama pepaya, nanas, dan melon,” kata Markus Solo.

Kebetulan, dalam menu yang tersaji siang itu ketiga buah tersebut ”hadir” melengkapi santap siang Paus Fransiskus.

Nasi gorengnya pun sederhana, dengan rasa yang tidak terlalu tajam, tetapi cukup enak di lidah.

Saat dipadu dengan ayam sambal matah, rasa sedikit tajam menguar di mulut. 

Paus Fransiskus menerima karangan bunga yang diberikan oleh dua orang anak berpakaian tradisional, Mary Lourdes Wicaksono Atmojo dan Irfan Wael setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9/2024). INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ AGUS SUPARTO
Paus Fransiskus menerima karangan bunga yang diberikan oleh dua orang anak berpakaian tradisional, Mary Lourdes Wicaksono Atmojo dan Irfan Wael setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9/2024). INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ AGUS SUPARTO (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Meskipun sederhana, menu menjadi istimewa lantaran berasal dari belanga yang sama, sebagaimana nasi goreng yang tersaji di piring Paus Fransiskus.

Nuansa sederhana itu yang, menurut Irfan, sempat ”menyihir” kru GA 7780 yang menerbangkan Paus Fransiskus ke Port Moresby itu.

Awalnya mereka ingin menyambut Paus saat masuk dan menjabat tangannya. Namun, kata Irfan, bukan hanya sapa yang mengalir, air mata pun turut tak terbendung.

”Masing-masing dari kami mendapat bingkisan dari Beliau, satu kotak panjang, belum saya buka,” kata Irfan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved