ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Demo Tolak Transmigrasi

Terima Aspirasi BEM se-Jayapura Tolak Transmigrasi, Ini yang Bakal Dilakukan DPR Papua

Herlin Beatrix Monim selaku Waket DPRP Sementara mengatakan, pihaknya telah menerima aspirasi mahasiswa yang menolak program transmigrasi.

|
Penulis: Yulianus Magai | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/Yulianus Magai
Tampak Anggota DPR Papua saat menemui mahasiswa Papua  yang tergabung dalam Aliansi BEM untuk menerima aspirasi demo tolak transmigrasi, Senin (4/11/2024). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Magai

TRIBUN-PAPUA, COM, JAYAPURA-  Sebanyak 32 Anggota DPR Papua (DPRP) menerima mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kota Jayapura, usai melakukan aksi demontsrasi tolak program transmirasi di Lingkaran Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (4/11/2024).

Herlin Beatrix Monim selaku Waket DPRP Sementara mengatakan, pihaknya telah menerima aspirasi mahasiswa yang menolak program transmigrasi.

Baca juga: BREAKING NEWS: BEM Se-Jayapura Gelar Aksi Demo Tolak Transmigrasi di Tanah Papua

Beatrix bilang, ini merupakan aspirasi pertama yang diterima para wakil rakyat di DPR Papua.

"Kami baru saja rapat, ini adalah aspirasi pertama yang kami terima sejak kami dilantik. Tentunya kami sebagai wakil rakyat kami hanya menerima dan memperjuangkan aspirasi ,maka hari ini DPR Papua menerima aspirasi ini,"tuturnya.

Dibeberkan Beatrix, dalam aspirasi tersebut mahasiswa menyampaikan pokok-pokok pikiran menolak program transmigrasi diterapkan di Papua.

"Aspirasi ini tentu mereka sampaikan pokok-pokok pikiran mereka. Kami sebagai wakil rakyat menerima aspirasi itu dan akan teruskan ke pemerintah pusat," katanya. 

Baca juga: Ini Alasan BEM se-Jayapura Tolak Transmigrasi di Papua: Jati Diri Orang Asli Papua Hilang 

Beatrix berpendapat, program transmigrasi boleh saja dilakukan tetapi program ini harus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

"Kita butuh orang orang mempunyai skil datang ke Papua, bukan yang menjadi beban bagi pemerintah provinsi. Contohnya seperti dokter dan guru,"sebut dia.

Lebih jelas aspirasi tersebut akan dilanjutkan setelah alat kelengkapan DPR Papua terbentuk.

"Mahasiwa sempat berikan waktu sampai Kamis untuk tindak lanjut ini (aspirasi) tapi kami sampaikan akan kami usahakan karena kami akan perjuangkan setelah terbentuk alat kelengkapan dewan,"tandasnya. (*)
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved