ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Dihantui Keretakan Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Shin Tae-yong Penyebabnya?

Euforia kegembiraan hasil imbang atas dua raksasa, Arab Saudi dan Australia, pada penyisihan Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 berubah total.

KOMPAS.COM
Skuad Timnas Indonesia saat melawan Jepang di matchday kelima Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jumat (15/11/2024). (AFC) 

Sebaliknya, tim Garuda 11 kali kalah dan hanya bisa empat kali menahan imbang Saudi.

Namun, menariknya, dari empat pertemuan sebelumnya di Jakarta, Indonesia selalu mampu mencetak gol ke gawang Saudi.

Pada 6 Oktober 1983 saat kualifikasi Olimpiade, misalnya, Indonesia bisa unggul lebih dulu lewat gol Dede Sulaeman pada menit ke-57.

 Namun, Saudi asuhan Mario Zagalo, legenda Brasil, membalas enam menit menjelang berakhirnya laga. Kedua tim bermain imbang, 1-1.

”Pada pertandingan itu, kita sangat dominan menguasai pertandingan. Saya main di sayap dalam beberapa kali bisa melewati tiga-empat pemain Saudi. Hanya, kita agak lengah di masa-masa akhir itu,” kenang Dede dalam perbincangan, Minggu (17/11/2024).

Baca juga: Persipura Permalukan Rans Nusantara, Tuan Besar Pesta Gol di Stadion Keramat

Maka, pada laga Selasa nanti, Indonesia patut kembali waspada dan harus fokus hingga detik-detik akhir jika tak ingin mengalami deja vu seperti 1983.

Apalagi, Saudi punya ambisi besar untuk bangkit bersama Renard. Mereka ingin meraih tiket ke Piala Dunia untuk ketiga kali beruntun sejak 2018 silam.

Dalam tiga pertemuan terakhir kedua tim di Jakarta, Indonesia selalu dikalahkan Saudi.

Rekor buruk itu bisa menjadi beban ekstra pasukan tim Garuda pada laga nanti.

Lantas, bagaimana peluang Indonesia menghadapi Saudi?
 
Indonesia, sekali lagi, tampil sebagai underdog pada laga nanti.

Meskipun demikian, tampil di hadapan pendukung sendiri, yang sangat fanatik, semestinya bisa menjadi energi ekstra tim Garuda.

Duel nanti menjadi kesempatan terbaik Indonesia meraih tiga poin, apalagi atas rival langsung.

Hanya, gejolak internal, terutama terkait isu keretakan, sedikit banyak bisa memengaruhi psikologis tim.

Sangat tidak mudah untuk bangkit setelah menderita dua kekalahan beruntun, apalagi kehilangan dua poin penting di depan mata akibat kontroversi wasit pada duel versus Bahrain, 10 Oktober lalu.

Bisa dikatakan, mental dan psikis pasukan Garuda kini berada di titik terendah. Mereka butuh suntikan moral untuk menghadapi Saudi.

Maka, dukungan positif suporter menjadi sangatlah penting.

Di sisi lain, publik juga masih bisa berharap kepada Shin, pelatih yang kini mulai kehilangan dukungan.

Ia dikenal sebagai sosok yang mampu memberikan sentuhan ajaib meski timnya tengah mengalami tren buruk.

 Shin pernah melakukannya bersama Korea Selatan saat menumbangkan raksasa Eropa, Jerman, pada Piala Dunia 2018.

Kala itu, Korea Selatan menelan dua kekalahan beruntun dari Swedia dan Meksiko.

 Di saat Korea Selatan seakan sudah kehabisan motivasi, Shin justru membawa mereka menang 2-0 atas Jerman di laga terakhir.

Siasat pamungkas yang kerap dikeluarkan Shin di saat terdesak itulah harapan Indonesia memetik poin demi menjaga asa lolos ke Piala Dunia. (*)

Artikel ini dioptimasi dari Kompas.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved