Info Jayapura
PDAM Jayapura Hadapi Tantangan Multi Sumber Air dalam Pelayanan
Warga Tanah Hitam dan Abe Pantai mengeluh karena hanya mendapatkan air seminggu dua hingga tiga kali karena sumber air utamanya tidak terhubung.
Penulis: Taniya Sembiring | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun Papua.com, Taniya Sembiring
TRIBUN PAPUA.COM, JAYAPURA - Direktur Utama PT Air Minum Jayapura Robongholo Nanwani, Entis Sutisna menyebut menghadapi tantangan besar dalam menyediakan layanan air bersih kepada masyarakat.
Hal ini menjawab keluhan masyarakat terkait pelayanan air bersih yang tidak maksimal.
Ia menyebut sistem multi inti mengalami kompleksitas dengan 23 titik sumber air dan 12 aliran sungai.
Layanan yang diberikan bersifat komunal dan sangat tergantung pada kondisi sumber air masing-masing wilayah.
Kondisi ini menyebabkan distribusi air yang tidak merata di berbagai kawasan.
Misalnya, masyarakat di Entrop sangat bergantung pada sumber air di kawasan Entrop sementara warga Perumnas 1, 2 dan 3 di Kamholker, begitu pula dengan masyarakat di kawasan Bhayangkara yang mendapatkan air dari sumber air Anavri.
Baca juga: Entis Sutisna: Ponpes Hidayatullah Holtekamp Masuk Lokasi Pengembangan Air Bersih di 2024
"Ketergantungan terhadap sumber air di setiap wilayah menyebabkan kemampuan pelayanan kami tidak dapat saling membantu antar wilayah," ujarnya kepada Tribun-Papua.com di ruang kerjanya, Kamis (6/3/2025)
Contoh lainnya, masyarakat di Tanah Hitam dan Abe Pantai mengeluh karena hanya mendapatkan air seminggu dua hingga tiga kali karena sumber air utamanya tidak terhubung dengan jalur-jalur yang ada.
Sumber air terbesar di Kojabo dibagi menjadi tiga wilayah pelayanan; Jayapura Utara dilayani pada hari Senin, Kamis dan Sabtu Jayapura Selatan dan Abepura.
Pola distribusi ini menyebabkan keluhan di beberapa wilayah seperti di Pasar Hamadi dan Adipura.

"Total ada 39.450 pelanggan di kota dan kabupaten yang semuanya tidak bisa dilayani secara merata pelanggan ada yang mendapat air seminggu 4 kali 3 kali atau bahkan dua kali tergantung dari sistem multi inti dan multi zona yang ada. Petugas kami sudah bekerja maksimal namun keterbatasan dari sistem yang ada menyebabkan distribusi air tidak optimal," ucapnya.
Baca juga: Reses DPR Papua, Alberth Meraudje: Warga Kota Jayapura Keluhkan Air Bersih dan Layanan Kesehatan
PDAM Jayapura mengelola 23 sumber air dengan kapasitas 895 liter per detik yang terpencar di berbagai wilayah.
Tantangan utama adalah daya dukung lingkungan yang mulai menurun dan keterbatasan sumber air baru sejak 2019 masyarakat di Jayapura pada 20 tahun lalu berkisar di angka 300.000 jiwa.
Sekarang sudah mencapai 600.000 jiwa, sementara sumber air tidak pernah bertambah.
Entis berharap agar pemerintah provinsi, kota dan kabupaten dapat bersinergi mencari sumber air baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus bertambah. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.