ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

OPM Bunuh Guru di Yahukimo

Panggilan Terakhir Rosalia, Kisah Guru NTT yang Gugur Dibantai KKB di Pedalaman Yahukimo Papua

Rosalia Rerek Sogen (30), guru asal Desa Bantala, Flores Timur, NTT, tewas di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Tribun-Papua.com/Istimewa
GURU KORBAN KKB PAPUA - Ibu Guru Rosalia Rerek Sogen semasa hidupnya. (KOMPAS.COM/Dok Pribadi) 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Di balik pengabdian seorang guru di pedalaman Papua bernama Distrik Anggruk, Yahukimo, gugur seorang pahlawan pendidikan. 

Rosalia Rerek Sogen (30), guru asal Desa Bantala, Flores Timur, NTT, tewas di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Kabar duka ini merobek harapan keluarga yang menanti kepulangannya.

Panggilan Siang Itu

Kamis, 20 Maret 2025, siang itu, ponsel Emanuel Suban Sogen (32) berdering.

Di layar, nama Rosalia, sang adik, muncul.

Panggilan dari Papua Pegunungan, tempat Rosalia mengabdikan diri sebagai guru sejak 2022.

Seperti biasa, mereka bertukar kabar.

Rosalia bercerita tentang rencananya pulang kampung pada Mei 2025.

Tiga tahun merantau, kerinduan akan kampung halaman semakin kuat.

“Dia sempat beritahu mau pulang kampung bulan Mei. Sejak 2022 merantau, dia sering telepon orangtua lewat saya,” ujar Emanuel, Minggu (23/3/2025).

Namun, panggilan itu menjadi percakapan terakhir mereka.

EVAKUASI KORBAN KKB - Aparat gabungan TNI-Polri, saat melakukan evakuasi terhadap salah satu guru yang meninggal dunia pasca penyerangan dari KKB di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Minggu (23/3/2025).(KOMPAS.COM/Dok Operasi Gabungan TNI-Polri)
EVAKUASI KORBAN KKB - Aparat gabungan TNI-Polri, saat melakukan evakuasi terhadap salah satu guru yang meninggal dunia pasca penyerangan dari KKB di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Minggu (23/3/2025).(KOMPAS.COM/Dok Operasi Gabungan TNI-Polri) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Tiga hari kemudian, kabar duka datang. Rosalia ditemukan tewas dalam serangan brutal yang dilakukan oleh KKB. 

Rosalia, Guru Dermawan yang Dikenang Muridnya

Rosalia dikenal sebagai sosok yang penuh kasih dan peduli terhadap anak-anak di pedalaman Papua.

Gajinya sebagai guru sering ia sisihkan untuk membeli perlengkapan sekolah bagi murid-muridnya.

 “Dia selalu membelikan buku dan bolpoin untuk anak-anaknya. Dia sangat peduli dengan pendidikan di Papua,” kata Emanuel mengenang sosok adiknya.

Rosalia sempat bercita-cita menjadi biarawati Katolik, tetapi ayahnya tidak memberikan restu.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Matematika Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang hingga lulus dan memilih mengabdikan diri sebagai guru.

Kabar duka itu awalnya sulit dipercaya oleh keluarga. 

Emanuel berulang kali mencoba menghubungi nomor Rosalia, tetapi tidak pernah tersambung.

Kepastian akhirnya diperoleh setelah berkomunikasi dengan rekan-rekan Rosalia di Papua dan pihak yayasan tempatnya bekerja.

“Firasat sudah tidak tenang, ternyata kabar itu benar,” ujar Emanuel dengan suara lirih.

EVAKUASI – Tampak korban meningal dunia dan korban luka-luka dievakuasi ke Bandara Dekai Kabupaten Yahukimo, Minggu (23/3/2025).
EVAKUASI – Tampak korban meningal dunia dan korban luka-luka dievakuasi ke Bandara Dekai Kabupaten Yahukimo, Minggu (23/3/2025). (ISTIMEWA)

Sejak kabar kematian Rosalia tersebar, rumah orangtuanya di Flores Timur mulai didatangi warga yang turut berduka. 

Di sudut rumah, keluarga memasang foto Rosalia dan menyalakan lilin sambil berdoa.

 “Kami keluarga sangat memohon bantuan, tolong pulangkan almarhum,” pinta Emanuel.

Serangan KKB: Satu Korban Jiwa, Enam Luka-luka

Serangan KKB di Distrik Anggruk, Papua Pegunungan, juga mengakibatkan enam korban lainnya mengalami luka-luka.

Berdasarkan laporan warga setempat, korban tewas hanya satu orang, yakni Rosalia Rerek Sogen, bukan enam orang seperti yang sempat beredar di media sosial.

“Ada korban satu orang yaitu Ibu Ros. Yang lain semua selamat,” ujar Paulus Pahabol, seorang warga Yahukimo, Minggu (23/3/2025).

Serangan itu juga mengakibatkan empat gedung sekolah dan satu rumah guru dibakar oleh KKB.

Pascakejadian, aparat gabungan TNI melakukan evakuasi korban ke Jayapura dengan pengamanan ketat karena situasi di lokasi kejadian masih mencekam. 

“Tim kami harus menghadapi medan berat dan potensi gangguan dari kelompok bersenjata,” ujar Letkol Inf Gustiawan, Dansatgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III.

Sementara itu, Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan komitmen pemerintah dalam menjamin keamanan di wilayah tersebut.

“Kami telah mengerahkan personel untuk mengevakuasi jenazah korban serta mengamankan lokasi agar situasi tetap terkendali,” katanya.

Hingga saat ini, aparat keamanan masih terus melakukan penyisiran di wilayah rawan guna mencegah serangan serupa terulang kembali. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved