ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

OPM Bunuh Pendulang Emas Yahukimo

UPDATE Yahukimo, Aparat Gabungan Lanjutkan Evakuasi Jenazah Belasan Penambang yang Dibunuh KKB Papua

Sebelumnya, Faizal menyampaikan, pihaknya telah melakukan evakuasi terhadap dua orang jenazah penambang emas di lokasi penambangan 22.

Tribun-Papua.com/Istimewa
EVAKUASI KORBAN KKB - Aparat gabungan TNI-Polri dari Satgas Operasi Damai Cartenz dan Satgas TNI, saat melakukan evakuasi terhadap dua jenazah penambang menggunakan helikopter di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (10/4/2025).(KOMPAS.COM/Satgas Operasi Damai Cartenz) 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Upaya evakuasi belasan jenazah korban pembantaian oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di lokasi penambangan 22 dan Muara Kum sepanjang aliran Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo, akan kembali dilakukan hari ini, Jumat (11/4/2025).

Proses evakuasi jenazah para pendulang emas yang dibunuh oleh KKB itu akan dilakukan oleh aparat gabungan TNI-Polri hari ini. 

Kepala Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz, Brigadir Faizal Ramadhani mengatakan, evakuasi jenazah korban pembunuhan KKB akan dilakukan oleh aparat gabungan TNI-Polri hari ini. 

"Hari ini kami akan lanjutkan evakuasi terhadap jenazah penambang emas di Yahukimo," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com di Jayapura, Jumat pagi.

Menurut Faizal, proses evakuasi akan difokuskan di lokasi penambangan emas yang berada di 22 dan Muara Kum.

"Proses evakuasi pendulang emas, korban pembunuhan KKB akan dilakukan menggunakan helikopter milik Polri," katanya.

Baca juga: Lagi, OPM Klaim Bunuh Lima Penambang Emas di Pedalaman Yahukimo Papua Pegunungan

Sebelumnya, Faizal menyampaikan, pihaknya telah melakukan evakuasi terhadap dua orang jenazah penambang emas di lokasi penambangan 22.

Dua jenazah tersebut langsung dibawa ke Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo

"Saat ini kedua jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai, Kabupaten Yahukimo," katanya, Kamis (10/4/2025).

Berdasarkan data yang diperoleh Kompas.com, terdapat 11 orang penambang emas di lokasi 22 dan Muara Kum yang dibunuh KKB.

 

EVAKUASI KORBAN KKB - Operasi gabungan Satgas Damai Cartenz dan Satgas TNI mengevakuasi dua penambang emas korban penembakan KKB ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (10/4/2025).(KOMPAS.COM/Satgas Damai Cartenz)
EVAKUASI KORBAN KKB - Operasi gabungan Satgas Damai Cartenz dan Satgas TNI mengevakuasi dua penambang emas korban penembakan KKB ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (10/4/2025).(KOMPAS.COM/Satgas Damai Cartenz) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Para pendulang diserang secara brutal oleh KKB menggunakan senjata api, panah, dan alat tajam lainnya. 

Akibatnya, ada 11 orang yang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya melarikan diri ke Kampung Bambul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat, dan sebagian lainnya menggunakan speedboat ke Muara Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.

OPM klaim bunuh 11 TNI yang dituduh menyamar sebagai pendulang emas

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) memngeklaim telah membunuh 11 orang pendulang emas di pedalaman Yahukimo, Papua Pegunungan.

Peristiwa menggemparkan ini dilaporkan Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak kepada Markas Pusat Komnas TPNPB, dan diterima Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, Selasa (8/4/2025) malam.

Elkius Kobak dalam laporannya menyebut pasukannya telah membantai 11 pendulang emas yang dituding sebagai anggota militer pemerintah Indonesia. 

Para korban dituduh melakukan penyamaran.

 Sebby Sambom dalam keterangannya kepada Tribun-Papua.com, menyebut aksi pembantaian oleh TPNPB-OPM dilancsarkan selama tiga hari, sejak 6 hingga 8 April 2025. 

Baca juga: 11 Penambang Emas Dibantai OPM, Puluhan Pekerja Lari ke Hutan Yahukimo: Ini Identitas Korban Selamat

Operasi dilancarkan Elkius Kobak cs dengan bantuan PNPB Kodap III Ndugama Derakma.

"Pembunuhan tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut hingga Selasa," ujar Sebby Sambom.

TPNPB, lanjut Sebby, menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera menghentikan pengiriman pasukan ke Papua yang disebut mereka digunakan sebagai pendulang emas, tukang bangunan, atau pekerjaan lainnya.

Mereka menegaskan akan menindak tegas anggota TNI yang bertugas di luar fungsi militer.

Klaim ini didasarkan pada pernyataan Panglima TNI yang disebut mengakui status para korban sebagai anggotanya.

"Sebab, panglima TNI menyatakan bahwa itu adalah anggota saya. Maka sesuai dengan pernyataan Panglima TNI kami sudah eksekusi mati sebelas anggotanya yang bertugas sebagai pendulang emas di Yahukimo," kata Sebby Sambom. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved