Papua Terikini
Sikapi Kehadiran Kelompok NRFPB di Sorong Papua Barat Daya, Ali Kabiay: Papua adalah NKRI
Beredar video sekelompok orang yang mengaku dari organisasi Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB), dan mendatangi kantor pemerintah di Sorong.
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papuatengah.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE - Telah beredar video sekelompok orang yang mengaku dari organisasi Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB), dan mendatangi kantor pemerintah hingga kepolisian di Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Dalam video itu, kelompok itu terlihat sejumlah map yang diklaim dari presiden NRFPB.
Selain itu kelompok ini juga menyuarakan Papua Merdeka
Video ini pun menuai sorotan serius dari berbagai pihak, salah satunya dari Tokoh Muda Papua, Ali Kabiay.
Ali mengatakan, kedatangan mereka sangatlah menyesatkan masyarakat.
Baca juga: Organisasi Papua Merdeka Tebar Ultimatum, Imbau Warga Perantau Tinggalkan 10 Kabupaten Zona Perang
Kemudian apa yang dilakukan kelompok NRFPB juga sebagai tindakan provokasi.
"Ini bertujuan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," kata Ali kepada Tribun-Papuatengah.com, di Nabire, Selasa, (22/4/2015) malam.
Ali bilang, perlu diketahui dan dipahami bahwa Papua itu NKRI, Negara yang sah diakui oleh PBB atas perjuangan rakyat sendiri.
"Jadi tidak ada lagi negara didalam negara, ini adalah pembodohan," ujarnya.
Menurut Ali juga, para orang tua sudah memperjuangkan NKRI, dari sumpah pemuda 1928, hingga pepera, dan itu tercatat dalam dokumen sejarah.
"Jadi jangan putar balik sejarah, sebab itu bisa berdampak atau berakibat fatal kepada kelompok tersebut, sekali lagi Papua adalah Indonesia," tandasnya.
Selain itu Ali meminta agar pemerintah setempat dapat menindak kelompok yang mencoba ganggu kedaulatan NKRI karena, sudah melawan, dan menentang Negara.
"Pelaku-pelaku ini harus dihukum, pemerintah tidak boleh tinggal diam, harus tegas karena mereka ini telah merusak kedaulatan NKRI," tegasnya.
Lanjut Ali, saat ini orang Papua sudah cerdas, dan tau sejarah.
"Jadi stop sudah berteriak merdeka, sebab pembangunan, hingga SDM terus berjalan dan berkembang untuk kesejahteraan masyarakat Papua," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.