ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Kontak Tembak di Kabupaten Puncak, Satu Aparat Dikabarkan Terluka

Kontak tembak tersebut mengakibatkan satu personel luka-luka berinisial MS (23). Korban mengalami luka tembak di bagian tangan kanan

Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: M Choiruman
Tribun-Papua.com/Istimewa
ILUSTRASI - Olah TKP yang dilakukan Satgas Operasi Damai Cartenz di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua, Senin (24/3/2025).(KOMPAS.COM/Dok Satgas Operasi Damai Cartenz) 

Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, PUNCAK - Kontak tembak antara kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan aparat kembali pecah di Kampung Tagalame, Distrik Sinak Barat, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, Jumat (2/5/2025) sekira pukul 12:20 WIT.

Baca juga: UPDATE Korban KKB Papua: 16 Jenazah Pendulang Emas di Yahukimo Diserahkan ke Pihak Keluarga

Berdasarkan data dihimpun TribunPapuaTengah.com kontak tembak tersebut dilakukan oleh kelompok OPM pimpinan Lekagak Telenggeng.

Kontak tembak tersebut mengakibatkan satu personel luka-luka berinisial MS (23). Korban mengalami luka tembak di bagian tangan kanan tiga jari di bawah siku.

Kini aparat masih melakukan pengejaran terharap kelompok OPM pimpinan Lekagak Telenggeng. Sayangnya hingga berita ini tayang  belum ada keterangan resmi dari pihak terkait.  

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN- PB) mengimbau masyarakat Non Papua di 10 Kabupaten di Seluruh Tanah Papua untuk keluar dari Tanah Papua.

Juru bicara TPN- PB, Sebby Sembom mengatakan peristiwa ini akan terus terjadi tanpa henti dalam memperjuangkan kemerdekaan West Papua.

Baca juga: Dua Pendulang Emas Ditemukan Selamat dari Pembantaian KKB Papua, Pemerintah Yahukimo Turun Lapangan

"Kami kembali menginformasikan kepada dunia indonesia dan rakyat papua peristiwa-peristiwa ini sudah dan akan sedang terjadi di seluruh Tanah Papua kenapa harus terjadi karena kemelut persoalan politik Papua yang tak kunjung padam," katanya.

Sebby mengatakan dalam situasi ini siapa yang mau disalahkan. Sebagai juru bicara TPN-PB pihaknya mengaku mengimbau berulang kali agar warga non Papua tidak beraktivitas di wilayah perang yang telah ditetapkan.

"Bahwa warga  Imigran Indonesia yang bukan Orang Asli Papua silahkan tinggalkan wilayah konflik bersenjata di Tanah Papua yaitu Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Puncak Papua Ilaga, Kabupaten Ndugama, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Maybrat, Sorong Raya, Kabupaten Dogiyai, Paniai, Deiyei," Katanya.

Baca juga: Kesaksian Dua Pendulang Selamat dari Pembantaian KKB Papua, 8 Hari Bersembunyi di Hutan Yahukimo

Dia juga menegaskan masyarakat Papua tidak membutuhkan kebutuhan sembako yang di bawa atau dijual, karena masyarakat masih bisa hidup dengan makanan tradisional mereka.

Ia menjelaskan sebelumnya TPN-PB  sudah lakukan fungsi perang humaniter dalam KTP OPM di Biak, dari tanggal 01 - 05 Mei 2021.

"Kami sudah belajar dan di dalam buku tersebut mengatakan bahwa warga sipil harus diamankan, di pindahkan, " katanya. 

Baca juga: 11 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB Papua Dimakamkan Massal di Dekai Yahukimo, Berikut Identitasnya

Sebby menegaskan untuk orang asli papua akan tetap di daerah mereka sementara untuk non Papua ia mempersilahkan pulang karena menurutnya perjuangan yang dilakukan TPN- PB merupakan perjuangan rakyat Papua. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved