ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Objek wisata perang dunia 2

Separuh Objek Wisata Sejarah Perang Dunia 2 di Sarmi Dijual ke Pengepul Bestu

“Banyak benda bersejarah yang diambil dan dijual ke pengepul besi tua. Ini sangat disayangkan karena merusak potensi wisata sejarah kita,” katanya.

Tribun-Papua.com/istimewa
KENDARAAN PERANG : Meriam Dora, saudara Schwerer Gustav milik Nazi di awal Perang Dunia II.(WIKIMEDIA COMMONS)/Kompas 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Anderson Esris

TRIBUN-PAPUA.COM, SARMI – Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua memiliki benda-benda sejarah perang dunia 2 berupa tank-tank dan bangkai kendaraan tempur lainnya yang dapat dikelola menjadi objek wisata namun separuh sudah dijual oleh masyarakat ke pengepul besi tua (bestu).

Baca juga: Lima Warga Sipil Ditembak di Dogiyai, Mahasiswa Papua: Usut Pelaku dan Copot Kapolres

Kepala Seksi Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Sarmi, Jimmi Yappo mengungkapkan bahwa ada juga bekas rumah sakit tentara, peninggalan perang saat itu, termasuk beberapa situs yang tersebar di sana.

Baca juga: Bupati Jayawijaya Keluarkan Surat Imbauan Kamtibmas Pasca-penembakan Polisi di RSUD Wamena

“Potensi wisata sejarah di Sarmi sangat besar, hanya saja belum semuanya dikenal publik karena belum dilakukan pemugaran,” ujar Jimmi saat ditemui pada Jumat, (30/5/2025).

asasdcvbvbvbvb
OBJEK WISATA SARMI: Sejumlah wisatawan saat mengunjungi Tugu Yamagata, tempat penyimpanan tulang belulang tentara Jepang Perang Dunia 2, yang terletak di pinggiran jalan Sarmi Kota.

Beberapa situs di Sarmi yang sudah dikenal masyarakat dan wisatawan antara lain bekas Lapangan Terbang Wakde dan Situs Yamagata. Namun di luar itu, masih banyak situs sejarah lain yang belum tergali dan ditata secara maksimal.

Baca juga: Cerita Mursaling, 36 Tahun Pengabdian di Institusi Polri: Kini Pensiun dan Menyandang AKBP

“Banyak benda bersejarah yang diambil dan dijual ke pengepul besi tua. Ini sangat disayangkan karena merusak potensi wisata sejarah kita,” katanya.

Untuk menata dan mengembangkan situs-situs sejarah ini, Dinas Pariwisata membutuhkan dukungan anggaran yang memadai. Ia berharap ada perhatian serius dari pemerintah pusat maupun provinsi agar kekayaan sejarah di Kabupaten Sarmi bisa dilestarikan dan dijadikan daya tarik wisatawan.(*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved